Langgam.id - Universitas Andalas meluncurkan Dana Abadi yang bakal digunakan untuk pengembangan kampus dalam jangka panjang, terutama untuk mendukung kegiatan akademik dan pembangunan infrastruktur.
Rektor UNAND Efa Yonnedi mengatakan Dana Abadi diluncurkan untuk menghimpun dana guna mendukung kegiatan akademik, peningkatan sarana dan prasarana, penelitian, hingga pemberian beasiswa kepada mahasiswa.
"Dana Abadi ini akan kita gunakan untuk kebutuhan akademik, memberikan beasiswa, membiayai penelitian serta meningkatkan fasilitas penunjang akademik," katanya dalam Alumni Leaders Summit 2024, Jumat (13/9/2024) lalu.
Menurutnya, biaya yang dikeluarkan perguruan tinggi untuk mendanai kegiatan pendidikan sangat besar, sehingga diperlukan skema-skema pendanaan untuk mendukung kegiatan akademik itu. Dana Abadi, imbuhnya, salah satu upaya untuk membangun keberlanjutan pendanaan akademik di perguruan tinggi.
Ia mendorong para alumni terutama yang sudah berhasil di bidangnya untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan Dana Abadi Universitas Andalas.
Adapun, dalam kegiatan temu alumni dalam rangka Dies Natalis UNAND, banyak alumni dari berbagai generasi tampak hadir. Seperti Gubernur Sumbar Mahyeldi, Ketua Alumni Rustian, Anggota Dewan Komisioner OJK Agusman, Dirut Bank Nagari Gusti Candra, dan alumni-alumni lainnya.
Selain itu, UNAND berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antar alumni serta berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri melalui acara "Alumni Leaders Summit 2024". Acara ini menjadi wadah strategis bagi alumni untuk berkontribusi terhadap pengembangan universitas dan masyarakat, terutama dalam bidang kebencanaan.
Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNAND, Rustian, menyoroti pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi di wilayah Sumatera Barat yang dikenal memiliki dua patahan aktif.
“Dari Aceh hingga Papua, potensi megathrust itu nyata, setiap isu gempa bumi selalu mengarah pada mitigasi yang harus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kewaspadaan dan langkah mitigasi menjadi hal yang harus diutamakan," ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Universitas Andalas direncanakan akan menjadi laboratorium bencana di wilayah Sumatera. Pengembangan ini akan mendukung peningkatan kualitas riset dan pendidikan terkait kebencanaan. Rustian juga berharap agar program S2 Manajemen Kebencanaan di Universitas Andalas segera mendapatkan akreditasi penuh.
Selain itu, IKA Universitas Andalas berkomitmen untuk menyediakan sekretariat yang lebih baik guna memperkuat hubungan antara almamater dan para alumni. "Kami bersama rektor dan BNPB telah sepakat bahwa BPBD dari Aceh hingga Lampung dapat melanjutkan studi di Universitas Andalas," tambah Rustian.
Rektor Universitas Andalas memberikan apresiasi tinggi atas dukungan para alumni. Menurutnya, acara ini menjadi jembatan penting bagi alumni untuk berinteraksi, tidak hanya dengan sesama alumni tetapi juga dengan berbagai instansi.
"Ada banyak peluang kolaborasi yang bisa dioptimalkan, seperti komersialisasi hasil riset, pelatihan upskilling, program magang, serta pengembangan kurikulum di Universitas Andalas," jelasnya. (*/Fs)
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, juga menyambut baik rencana menjadikan Universitas Andalas sebagai pusat kajian dan riset mitigasi bencana. "Provinsi Sumatera Barat siap mendukung inisiatif ini bersama-sama dengan BNPB dan pihak terkait," ujarnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari alumni dan berbagai pihak, Universitas Andalas diharapkan dapat terus berperan penting dalam mitigasi bencana dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.(*)