Indonesia Raya Berkumandang di Gua Manusia Purba Tertua Asia Tenggara di Situjuah

Indonesia Raya Berkumandang di Gua Manusia Purba Tertua Asia Tenggara di Situjuah

Foto: Fajar

Langgam.id — Berbagai cara dilakukan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79. Salah satu yang unik terjadi di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, di mana ratusan warga melantunkan lagu Indonesia Raya di Gua Lida Ajer, tempat ditemukannya fosil gigi manusia purba tertua di Asia Tenggara, pada Minggu pagi (18/8/2024).

Acara ini dihadiri oleh masyarakat, pelajar, generasi muda, guru-guru, niniak mamak, bundo kanduang, kepala jorong, wali nagari, dan anggota DPRD Limapuluh Kota, M. Fajar Rillah Vesky. Kegiatan ini merupakan bagian dari napak tilas ke Gua Lida Ajer yang diadakan oleh Pemerintah Nagari Tungkar sebagai rangkaian peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Wali Nagari Tungkar, Yusrizal Dt Pado, menjelaskan bahwa selain mengikuti upacara tingkat kecamatan yang dipusatkan di Situjuah Batua, Pemerintah Nagari Tungkar juga menyelenggarakan serangkaian acara, termasuk jalan sehat dan napak tilas ke Gua Lida Ajer. "Gua Lida Ajer adalah aset kebanggaan Nagari Tungkar. Di gua ini, ditemukan fosil gigi manusia purba tertua di Asia Tenggara dan ratusan lukisan berbentuk manusia. Napak tilas ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga gua ini. Kami berharap Lida Ajer dapat ditetapkan sebagai cagar budaya," ujar Yusrizal Dt Pado.

Selain napak tilas, mulai 24 hingga 25 Agustus, Pemerintah Nagari Tungkar akan menggelar berbagai acara hiburan untuk anak nagari, termasuk lomba menulis dan lomba bercerita tentang sejarah di Nagari Tungkar. "Ini bagian dari persiapan kami untuk menyusun Peraturan Nagari tentang Hari Nagari Tungkar dan juga naskah sejarah Nagari Tungkar," tambahnya.

Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, M. Fajar Rillah Vesky, mengapresiasi seluruh rangkaian acara perayaan kemerdekaan yang digelar oleh Pemerintah Nagari Tungkar bersama seluruh lembaga dan masyarakat, termasuk dukungan dari para perantau Tungkar. Fajar menekankan pentingnya memupuk semangat kebersamaan, solidaritas, dan persatuan yang telah terjalin di Nagari Tungkar.

Terkait Gua Lida Ajer, Fajar yang pernah meraih penghargaan dari Dewan Pers atas liputannya tentang gua ini, menyatakan bahwa Gua Lida Ajer bukan hanya aset Nagari Tungkar atau kebanggaan Situjuah Limo Nagari, melainkan warisan budaya dan sejarah dari Indonesia untuk dunia.

"Gua Lida Ajer tidak hanya pernah ditemukan fosil gigi manusia purba tertua di Asia Tenggara, tetapi juga ratusan lukisan purba bermotif antropomorfik, termasuk yang menyerupai gerakan dasar Silek Minangkabau. Gua ini harus dijaga, dirawat, dan ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya untuk penelitian lebih lanjut demi ilmu pengetahuan, sejarah, dan pariwisata," tegas Fajar Rillah Vesky. (*/Yh)

Baca Juga

HUT RI ke-79, Roehana Project bersama Trend Asia Kibarkan Bendera Bertuliskan Merdeka dari Batubara
HUT RI ke-79, Roehana Project bersama Trend Asia Kibarkan Bendera Bertuliskan Merdeka dari Batubara
Parade Senja Hibur Warga pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Padang
Parade Senja Hibur Warga pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Padang
137 WBP Rupajang Terima Remisi, Enam Orang Langsung Bebas
137 WBP Rupajang Terima Remisi, Enam Orang Langsung Bebas
Tulih St Kalipah, di Usia 76 Tahun Kibarkan Merah Putih di Ketinggian 80 Meter
Tulih St Kalipah, di Usia 76 Tahun Kibarkan Merah Putih di Ketinggian 80 Meter
Penghormatan Bendera di Pertigaan PDAM Saat Detik-Detik Proklamasi
Penghormatan Bendera di Pertigaan PDAM Saat Detik-Detik Proklamasi
Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Jasa dan Kehormatan bagi 64 Tokoh
Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Jasa dan Kehormatan bagi 64 Tokoh