Langgam.id -Anggota Komisi VI DPR RI H Andre Rosiade mengapresiasi kinerja PT Hutama Karya (HK) yang terus bekerja keras menuntaskan pembangunan jalan tol Trans Sumatra (JTTS). Jalan tol ini diyakini akan menghubungkan lebih baik antarprovinsi di Sumatra dan membuat transportasi darat lebih efektif dan efisien di Pulau Sumatra.
“Kami melihat kinerja PT Hutama Karya atau HK sangat baik dalam menyelesaikan program tol Trans Sumatra. Bahkan sampai 24 Juni 2024 ini jalan sepanjang 800 km sudah dituntaskan. Dari total keseluruhan penugasan yang sepanjang 2.854 km. Artinya, rencananya tahap I dan sebagian tahap II selesai tahun 2024,” kata Anggota Fraksi Partai Gerindra ini, Selasa (9/8/2024).
Andre Rosiade menyebut, dari pemaparan Hutama Karya di Komisi VI, HK akan terus menambah pembangunan 166 KM lagi sampai Oktober. Dan total yang akan dibangun mencapai 996 KM. “Kami melihat keseriusan HK sebagai BUMN karya atau pembangunan dalam menuntaskan JTTS ini. Semoga target yang diberikan bisa diselesaikan hingga akhir tahun 2024,” kata anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini.
Andre menyebutkan, saat ini HK telah menuntaskan jalan-jalan tol di berbagai lokasi dan telah beroperasi. Seperti di Medan-Binjai yang sudah diambil Indonesia Investment Authority (INA), lalu Pekanbaru-Dumai, Palembang-Indralaya, Terbanggi Besar-Kayu Agung, Bakauheni-Terbanggi Besar, Taba Penanjung-Bengkulu, dan Simpang Indralaya-Muara Enim.
Sementara yang telah beroperasi sebagian dan masih konstruksi di antaranya, Sigli-Banda Aceh, Binjai Langsa Seksi Binjai-Pangkalan Brandan, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Siantar, Padang-Sicincin, dan Pekanbaru-Koto Kampar. “Kita harapkan Padang-Sicincin juga segera tuntas dan bisa beroperasi,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengungkapkan, PT HK akan menyelesaikan ruas Tol Palembang-Betung yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung). Namun, proyek tersebut membutuhkan dana keseluruhan sebesar Rp15,47 triliun.
Sehingga, perseroan membutuhkan dana tambahan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 1 triliun. Meskipun, Ia mengaku, sebelumnya juga telah menerima PMN 2024 sebesar Rp 13,42 triliun untuk membantu menyelesaikan ruas tol Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tersebut. “Kekurangannya dipenuhi dengan pengajuan PMN 2024 periode 2 dari cadangan investasi sebesar Rp 1 triliun," ujarnya. (*/Fs)