InfoLanggam - UIN Imam Bonjol Padang kedatangan dua tamu istimewa pada Jumat (6/7/2024). Yaitu Dr Muhammad Fidaa Bahjat dari Arab Saudi, yang merupakan keturunan dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Dr Talip Kucukcan.
Dua sesi kuliah umum pun dihelat sebagai bentuk penyambutan dan berbagi keilmuan dari kedua tamu istimewa tersebut.
Penyambutan pertama kepada Prof Dr Mohammad Fida Bahjat sekaligus kuliah umum dilakukan pada waktu pagi hari. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Rektor UIN Imam Bonjol, Prof Dr Martin Kustati, MPd, ia merasa senang dengan kedatangan salah satu keturunan Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Rektor mengatakan bahwasanya Syaikh Ahmad Khatib mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam perkembangan dunia Islam di Indonesia. Ini terlihat dari murid-murid beliau yang menjadi ulama terkenal dan pendiri organisasi keislaman yang ternama di Indonesia.
Di antaranya KH Hasyim Asyari pendiri Nahdhatul Ulama, Syaikh Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyyah serta Dr Abdul Karim Amrullah yang lebih dikenal dengan Buya Hamka.
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan di Kampus 3 UIN Imam Bonjol Padang, Sungai Bangek, Prof Dr Mohammad Fida Bahjat menyampaikan bahwa Kebenaran Islam melalui Al-Quran mencakup segala aspek kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi.
Bahjat menyampaikan bahwasanya solusi dari ketimpangan ekonomi dunia saat sekarang ini tidak lain hanyalah Islam.
Dr. Bahjat mengingatkan pentingnya niat mencari ke ridha-an Allah dalam memulai untuk berbisnis dan selalu berbuat baik dan tidak melakukan kerusakan seperti halnya prinsip-prinsip ekonomi kapitalis saat sekarang ini yang lebih ingin meraup keuntungan untuk diri sendiri dan kelompok tanpa memperhatikan kemaslahatan khalayak ramai.
Prof Dr Mohammad Fida Bahjat adalah seorang Professor di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah. Tidak hanya sebagai pendidik, beliau juga merupakan praktisi di bidang Akutansi dan Bisnis serta memimpin beberapa Komite Nasional negara Arab Saudi dalam hal Akutansi dan Bisnis.
Kedatangan Duta Besar Turki Untuk Indonesia
Sesi kedua kuliah umum diberikan oleh Prof Dr. Talip Kucukcan. Dalam kuliahnya, menyampaikan pentingnya mendalami Islam serta melihat Islam dari sudut pandang yang berbeda, sehingga hal tersebut semakin menambah keyakinan bahwasanya Islam merupakan solusi dalam berbagai lini kehidupan.
Talip juga menyampaikan bahwa adanya perubahan pandangan barat terhadap Islam, yang dahulunya negatif menjadi lebih baik.
Talip mengatakan bahwa tujuan dari diskusi kuliah umum ini adalah “Sosiologi Islam”, agar kita lebih banyak membaca buku-buku tentang Islam yang Berasal dari Barat sendiri, ia menggunakan sudut pandang Orientalis, karena menurutnya buku-buku yang berasal dari Orientalisme menjelaskan Islam dari sudut pandang yang sama sekali berbeda.
Talip juga menyampaikan bahwa Orientalisme Islam menyatakan bahwa Orientalisme yang bersifat tetap tidak perlu diubah lagi, sedangkan Islam adalah agama yang dinamis, bagi Islam sendiri agama bukanlah sesuatu yang bertentangan, melainkan sesuatu yang saling berhubungan. Islam tidak menolaknya, namun Islam menerimanya.
Kemudian Talip juga menyampaikan bahwa Islam tidak pernah mengabaikan kenyataan tersebut dari sudut pandang sosiologi, namun Islam tidak mengalami revolusi. Tidak hanya pada budaya, namun juga pada keberagaman agama lainnya.
“Semakin geografis suatu masyarakat, semakin kurang religiusnya,” ujarnya.
Kedatangan Prof. Dr. Mohammad Fida Bahjat dan Prof. Dr. Talip Kucukcan ke UIN Imam Bonjol telah memberikan wawasan yang berharga bagi civitas akademika dan mahasiswa.
Dengan pengetahuan yang mereka bagikan, diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang Islam dan memotivasi untuk menggali lebih dalam lagi dalam berbagai aspek kehidupan. Semoga kerjasama ini dapat terus terjalin untuk kebaikan bersama. (*)