Langgam.id - Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang yang berada di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang ini lolos ke 50 besar ADWI 2024 bersama dua desa wisata lainnya di Sumbar.
Yaitu, Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak di Pesisir Selatan dan Desa Wisata Pesona Pagadih di Agam.
Profil Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang
Dilansir dari situs jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Danau Diateh berada di kawasan Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Nagari Alahan Panjang sendiri merupakan sebuah nagari yang memiliki penduduk sebanyak 20,628 jiwa, dengan jumlah KK 6,101 (sumber: Disdukcapil kab. Solok Tahun 2022).
Alahan Panjang berada dilalui jalan lintas nasional yang menghubungkan Sumatra Barat dan Jambi serta yang menghubungkan Kabupaten Solok dengan Kabupaten Solok Selatan.
Selain itu, Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga akan dihubungkan dengan jalan Bayang (Pesisir Selatan) - Alahan Panjang yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kualitas jalan yang menjadi penghubung ke Desa Wisata ini cukup baik. Jarak dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) + 2,5 jam perjalanan. Jarak dari Kota Padang + 2 jam perjalanan dan dari Kota Solok + 1,5 jam perjalanan.
Daya tarik wisata utama di Nagari Alahan Panjang adalah kawasan Danau Diateh. Danau ini berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat merupakan kembaran Danau Di Bawah yang berlokasi tidak jauh dari Nagari Alahan Panjang.
Namun dibanding kembarannya itu, Danau diateh lebih diuntungkan dari segi akessibilitas karena berada di pinggir jalan nasional. Danau Diateh sangat populer di Sumatra Barat.
Buktinya angka kunjungan yang tercatat ke kawasan ini hingga 50.000 orang pertahun. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Daya tarik alami ini hingga kini masih tergolong sebagai danau yang lestari yang tampak pada kualitas air danau yang masih jernih dan kawasan pinggir danau yang masih hijau.
Selain itu secara jelas dapat dilihat bahwa kawasan sekitar danau memiliki kontur alam yang terdiri dari kawasan perbukitan (bukit barisan), rawa dan dataran rendah.
Luas Danau Diateh 12,3 km dan berada pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian seperti ini, kawasan Alahan Panjang, terutama di pinggir Danau Diateh memiliki suhu yang sangat dingin, rata-rata di 18 derajat celcius setiap harinya. Danau Diateh sendiri adalah hulu dari Sungai Batanghari yang mengalir hingga ke Provinsi Jambi.
Hamparan alam pinggir Danau Diateh masih sangat hijau berkat lahan pertanian yang masih dipertahankan hingga kini. Hampir 80 persen kawasan Nagari Alahan Panjang, dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Di antara produk pertanian yang secara rutin dihasilkan adalah tanaman Holtikultura berupa sayur mayur. Alahan Panjang merupakan penghasil tanaman holtikultura terbesar di Sumatra Barat dan Sumatra.
Salah satu komoditas utama di Alahan Panjang adalah bawang merah. Alahan Panjang adalah penghasil bawang merah terbesar kedua setelah Brebes di Jawa Tengah. Selain itu Alahan Panjang juga merupakan penghasil tanaman buah khas negeri dingin seperti terong pirus atau dikenal juga dengan terong belanda serta buah markisa.
Di samping tanaman pertanian, yang menjadi tanaman khas di Alahan Panjang adalah tanaman hias. Berbagai tanaman hias dapat tumbuh dengan baik berkat kesuburan tanah dan kondisi suhu yang mendukung.
Selain kawasan pertanian, sebagian lahan di Alahan Panjang juga merupakan kawasan kawasan hunian, dimana sebagian bangunan juga difungsikan sebagai penunjang pariwisata.
Antara lain berupa Akomodasi Penginapan yang terdiri dari berbagai jenis mulai dari tipe Homestay, Pondok Wisata, Villa, Glamping hingga yang bertipe Hotel. selain itu juga hadir Akomodasi makan minum berupa café, restoran sampai warung makan tradisional.
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang dikelola oleh 4 Kelompok Sadar Wisata dan didukung penuh pemerintahan nagari dengan potensi yang beragam.
Adapun Pokdarwis tersebut adalah Pokdarwis Danau Diateh Alahan Panjang, Pokdarwis Taluak Dalam, Pokdarwis Kabun Taluak Aia Dingin, dan Pokdarwis Salingka Usak yang disatukan dalam struktur organisasi Pengelola Desa Wisata Alahan Panjang yang di keluarkan oleh Wali Nagari Alahan Panjang.
Pengelola Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga terdiri dari sejumlah Kelompok Tani, UMKM dan tokoh tokoh masyarakat Nagari Alahan Panjang.
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang didukung oleh pentahelix pariwisata diantara lain dari Dunia usaha ( Hotel Green Hill, Villa dan Hotel Kayu Putih, Sanak Tour, Xiara Tour, Malenjang Holiday dan banyak lainnya. Dari sisi akademisi/ Perguruan Tinggi ada Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Universitas Taman Siswa, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang dan Insitut Seni Indonesia Padang Panjang.
Di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga terdapat beberapa Komunitas yang sering mengadakan event tahunan untuk memeriahkan acara di desa wisata, komunitas komunitas tersebut diantaranya ada Alahan Panjang Bersepeda (ABC), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), komunitas motor trabas (ALPATRAC).
Nagari Alahan Panjang sendiri memiliki 10 jorong. Pada tiap jorong tersebar potensi wisata yang telah dan akan terus dikembangkan untuk berbagai bentuk pariwisata. Seperti, Agrowisata, Wisata belanja, wisata budaya, wisata kuliner, wisata sejarah, eduwisata, ekowisata serta wellness tourism.
Di kawasan Nagari Alahan Panjang terdapat peninggalan sejarah berupa rumah lahir tokoh nasional, M Natsir, Kuburan Nyonya, Kuburan Angku Gadang Bahan (yang membuka lahan Alahan Panjang pertama kali) Situs Tanam Batu dan lainnya. Para wisatawan dapat diajak berkunjung ke kawasan-kawasan ini dengan mendapat penjelasan langsung dari tokoh masyarakat melalui koordinasi Pokdarwis setempat.
Eduwisata yang telah dikembangkan berkaitan dengan dunia pertanian dan budaya. Dimana para wisatawan dapat mengikuti proses pertanian dengan paparan langsung dari petani, serta inovasi teknologi tepat guna smart farming dalam pertanian, dan serta mengikuti pelatihan seni khas Minang bersama sanggar seni setempat.
Wisata Kuliner yang dikembangkan di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang adalah Paket memasak kuliner asli Desa Wisata seperti Samba Lado Kambuik, Goreng Ikan Danau diateh, Gulai Terong Pirus dan Pensi, Dodol Tomat, Kentang Goreng, Minyak Bawang, Cabe Bubuk , Pinyaram dan lain sebagainya.
Produk kuliner yang dimiliki oleh Desa Wisata Alahan Panjang dihadirkan di Pasar Kreatif dalam bentuk Pasar Wisata yang diberi nama “Balai Sawah Tangah” yang mengkolaborasikan konsep makanan tradisional, peran perempuan dan tradisi budaya.
Wisata Budaya dikembangkan melalui kerjasama dengan Niniak Mamak pengurus Kerapatan Adat Nagari Alahan Panjang. Aktifitas Budaya yang dapat diikuti oleh para tamu antara lain : Menyaksikan pertunjukan seni khas Minang, Belajar petuah adat dari para tetua, makan bajamba ketika ada alek nagari, baarak maantaan nasi yang ada ketika ada momen pernikahan, mendengarkan tuturan adat khas Nagari Alahan Panjang dan lain sebagainya.
Paket ekowisata yang telah dikembangkan di Desa Wisata Alahan Panjang adalah pelestarian tanaman Pinus di kawasan penghijauan Nagari Alahan Panjang. Wisata Belanja di pusatkan di lahan pertanian dan pasar Alahan Panjang.
Para wisatawan biasa membeli berbagai hasil bumi baik yang ditanam dengan pola konvensional maupun organik. Dalam catatan terakhir pengurus Desa Wisata Alahan Panjang, angka kunjungan yang telah dilakukan ke Nagari Alahan Panjang mencapai kisaran 5.000 pengunjung tiap bulan, dan sampai 10.000 pengunjung per bulan di hari raya atau libur anak sekolah. (*/yki)