Soal Meninggalnya Lucia, Keluarga: Kami Serahkan ke Polisi

Soal Meninggalnya Lucia, Keluarga: Kami Serahkan ke Polisi

RS Bhayangkara (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Seorang perempuan muda bernama Nanda Lucia (18) dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Limapuluh Kota. Perempuan berprofesi sebagai pembuat kue itu menghembuskan nafasnya terakhir pada Senin (9/12/2019), sekitar pukul 06.00 WIB.

Sebelumnya, di tubuh korban terdapat beberapa luka memar di paha, tangan serta kepala. Bahkan, korban juga mengalami pendarahan di alat vitalnya. Diketahui, korban tinggal bersama empat orang rekannya di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota.

Pihak keluarga masih enggan berkomentar banyak terkait meninggalnya Lucia. Begitu juga untuk berspekulasi korban meninggal karena dianiaya oleh seseorang, karena adanya luka memar di tubuhnya.

"Belum jelas, kami serahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak kepolisian," ujar Sepupu korban, Suwanda diwawancarai Langgam.id di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Senin (9/12/2019) malam.

Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah Lucia rencananya akan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Sebelumnya, pada Senin (9/12/2019) siang jenazah korban sempat akan dimakamkan.

"Sempat akan dimakamkan, malah jenazah Lucia sudah dimandikan. Tapi pihak keluarga besar meminta untuk dilakukan autopsi," katanya.

Sebelumnya, pihak keluarga mendapat kabar Lucia mengalami sakit pada Jumat (6/12/2019). Salah seorang rekan satu kontrakan, menghubungi kakak kandung korban. Sesampai di kontrakan, terlihat kondisi Lucia memperhatikan dengan luka memar di beberapa tubuhnya.

"Dibawa ke Puskemas, lalu dirujuk ke RSUD. Tapi selanjutnya dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya, Lucia tak pernah menderita penyakit. Bahkan saya beberapa hari lalu juga ketemu, kondisi Lucia baik-baik saja, tidak ada luka memar di tubuhnya," ucap Suwanda.

Perlu diketahui, Lucia berprofesi sebagai pekerja pembuat kue di salah satu industri rumahan di Suliki. Ia baru beberapa bulan menikah, namun satu bulan belakangan suaminya pulang kampung ke Pulau Jawa sehingga membuatnya terpaksa mengontrak rumah bersama rekan kerja. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2024 berlangsung di Gedung Lubuak Simato Convention Center
Debat Publik Calon Bupati Limapuluh Kota Sigi Kepentingan Negara dan Masyarakat Adat yang Sering Berbenturan
M. FAJAR RILLAH VESKY
Kado Mahkamah Agung untuk DPRD: Dari Lumpsump Kembali  At Cost
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Dua aktivis LBH Padang melaporkan dugaan pemukulan saat pembubaran paksa warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, ke Polda Sumbar.
Belajar dari Kasus Pegi: Setiap Orang Berpotensi Jadi Korban Salah Tangkap, Evaluasi Serius Polri Secara Institusional Kian Mendesak
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang