Langgam.id - Kota Padang batal menjadi tuan rumah Pekan Nasional ( Penas) Petani dan Nelayan Ke-16 Tahun 2020. Menurut pemprov Sumbar, keputusan itu diambil pemerintah pusat setelah permasalahan lahan yang tidak kunjung selesai di lokasi acara di kawasan Air Pacah.
Kepala Dinas Pertanian Sumatra Barat, Candra mengatakan lokasi Penas Tani dipindahkan di kawasan Duku, Kabupaten Padang Pariaman. Pemindahan itu menurutnya tidak dilakukan secara tiba-tiba, namun telah melalui proses yang panjang.
"Prosesnya sudah cukup panjang, di Padang itu masalah status lahan, karena ini acara besar tentu tidak mungkin kita terhalang terus, " katanya saat dihubungi, Senin (9/12/2019).
Menurutnya masalah tersebut akan menganggu proses acara. Bahkan setiap rapat seringkali tertunda karena adanya permasalahan ini. Sehingga Kementerian Pertanian merekomendasikan untuk dipindahkan.
"Jadi bukan kita dari provinsi yang memindahkan, tapi pusat, karena orang pusat kan juga seringkali mengecek kemari," katanya.
Dia mengatakan, pihak yang punya lahan di Aia Pacah Padang tidak memberikan izin pemakaian tanahnya untuk lokasi acara. Bahkan untuk dibayarpun pemakaian tanahnya tetap pemilik tidak mengizinkan.
"Merasa terganggu mereka dengan kegiatan kita, jadi apa saja yang kita lakukan selalu diberi komentar. Ada saja masalah bagi mereka, itu yang buat rumitnya," ujarnya.
Dia mengatakan untuk pemindahan kawasan Duku sudah siap lahan sekitar 35 hektar untuk acara. Disana juga sudah aman dan tidak ada ribut-ribut soal lahan. Berbeda tipis di kawasan Aia Pacah yang luasnya sekitar 40 hektar.
Ia mengatakan Pemko Padang sudah diberitahu. Pemko dikatakannya terpaksa harus menerima keputusan itu karena tidak juga bisa menyelesaikan permasalahan lahan.
"Secara prinsip mereka terpaksa menerima, masalah lahan itu agak rumit walaupun mereka bilang akan menyelesaikan, tapi orang pusat mana mau terima," katanya.
Sementara menurutnya Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sudah siap. Apalagi menurutnya persiapan tidak terlalu banyak dan tinggal menyediakan lahan untuk gelar teknologi pertanian.
Selain itu, adanya masalah lahan dikhawatirkan juga dapat membatalkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada acara tersebut. Menurutnya salah satu yang membuat acara itu penting karena adanya presiden.
"Makanya tidak bisa kita main-main dengan lahan yang masalah. Paspamres kan turun dulu, nanti bisa batal RI 1. Yang diharapkan dalam acara ini kan juga kehadiran R 1," katanya. (Rahmadi/HM)