Langgam.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menindaklanjuti penanganan masalah penyaluran bantuan yang terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Problem terkait paket bansos lima kilogram beras yang berlabel foto kepala daerah.
Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim untuk menyelediki dan menindaklanjuti masalah tersebut.
Noor mengungkapkan bahwa Baznas RI selalu mewanti-wanti agar bantuan tidak salah sasaran dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak sesuai regulasi.
"Masalah ini juga sedang kami proses dengan menurunkan tim ke lapangan, melibatkan bagian hukum dan audit," ucap Noor dalam keterangan tertulisnya yang diterima langgam.id, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Noor, agar tidak terjadi fitnah maka kasus ini harus diselesaikan secara tuntas dan transparan.
Ia mengungkapkan, Baznas RI sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang ditugaskan untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah, memegang teguh prinsip 'Tiga A'.
Yakni, Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, serta senantiasa memberikan layanan zakat agar aman dan tepat sasaran.
"Kami selalu berupaya penuh bagaimana menjaga kepercayaan publik. Karena itu menjadi kunci utama menyukseskan berbagai program yang digulirkan Baznas RI untuk kesejahteraan umat," bebernya.
Noor mengharapkan, kejadian ini tak mengurangi kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas RI.
Ia memastikan pengelolaan dana umat zakat, infak, dan sedekah, yang dikelola Baznas RI dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta tepat sasaran.
Sebelumnya, heboh di media sosial terkait adanya bantuan beras dari Baznas Kota Bukittinggi terdapat foto Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. (*/yki)