Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja industri perbankan Sumatra Barat sepanjang tahun lalu masih tumbuh positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Plt Kepala OJK Sumbar Guntar Kumala mengatakan kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR)) di Sumatera Barat tumbuh positif sepanjang 2023.
"Pada Desember 2023, aset perbankan tumbuh 5,36 persen (yoy) menjadi sebesar Rp81,15 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 7,08 persen (yoy) menjadi sebesar Rp69,68 triliun," ujarnya, dalam keterangan resmi, Rabu (6/3/2024).
Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terkontraksi sebesar 1,07 persen (yoy) menjadi sebesar Rp53,85 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio non performing loan/NPL 1,89 persen, dan rasio intermediasi atau loan to deposit ratio/LDR sebesar 129,40 persen.
Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,07 triliun, tumbuh sebesar 9,50 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,58 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat.
Penyaluran kredit UMKM paling banyak disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran 48,52 persen dan ke sektor pertanian, perburuan & kehutanan sebesar 28,79 persen.
Sementara untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan terus tumbuh cukup tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 12,11 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,40 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 11,38 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,73 triliun dan penyaluran pembiayaan meningkat 25,45 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,81 triliun.
Risiko pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing/NPF 1,59 persen, dan rasio financing to deposit ratio/FDR sebesar 90,55 persen. (*/Fs)