Langgam.id – Harga berbagai komoditas pokok di Sumatra Barat mengalami kenaikan sepanjang awal tahun ini, terutama pada bulan Februari 2024, sehingga menyebabkan inflasi daerah itu year-on-year (y-on-y) tembus 3,32 persen.
Artinya, dalam satu bulan ini terjadi kenaikan harga komoditas pokok yang sangat signifikan yaknis sebesar 3,32 persen.
Selama Februari 2024, sejumlah komoditas yang mengalami lonjakan harga sangat tinggi antara lain cabai merah, beras, tarif sewa rumah, dan daging ayam ras.
Kepala BPS Sumatera Barat Sugeng Arianto, dalam rilis resmi menjelaskan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,43 pada Februari 2023 menjadi 106,86 pada Februari 2024 menunjukkan inflasi yang cukup signifikan.
"Secara yoy inflasi Sumbar 3,32 persen. Secara month-to-month (m-to-m), inflasi Sumatera Barat pada Februari 2024 mencapai 1,17 persen," ujarnya, Jumat (1/3/2024).
Ia merinci kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga terbanyak adalah pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (6,84 persen), diikuti oleh kelompok kesehatan (2,88 persen) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (2,49 persen).
Beberapa komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y terbesar antara lain cabai merah, beras, sewa rumah, dan daging ayam ras. Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y terbesar adalah ikan anak tandeman, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.
Secara m-to-m, komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah cabai merah, cabai rawit, beras, dan minyak goreng. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m terbesar adalah bawang merah, ikan cakalang/ikan sisik, dan wortel.
Sugeng menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap inflasi dan memantau perkembangan harga komoditas di pasaran.
Selain itu, pemerintah diharapkan dapat terus berupaya menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat, guna memastikan inflasi stabil. (*/Fs)