Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit menyayangkan pihak yang masih mempertanyakan manfaat even balap sepeda Tour de Singkarak. Hal itu disampaikannya saat rapat evaluasi Tour de Singkarak (TdS) 2019 di Hotel Bumi Minang, Padang, Selasa (3/12/2019).
Dijelaskannya, berbagai pendapat bermunculan mengkritik TdS bahkan ada yang mengatakan TdS tidak ada manfaatnya bagi masyarakat Sumbar. Hal yang paling sering ditanyakan soal berapa banyak uang yang didapatkan dengan penyelenggaraan even tersebut.
Padahal menurutnya, tidak semua hal yang harus dinilai dengan uang. TdS harusnya menjadi event kebanggaan masyarakat. Ditambah lagi TdS sudah berlangsung lama dan saat ini merupakan event internasional terbesar yang ada di Sumbar.
"Sedih juga saya dipertanyakan terus. Ini kan bukan jualan, bukan soal dapat duitnya berapa. Jangan lihat uangnya terus, tapi value (nilai)," katanya.
Dilanjutkannya, kalau pun melihat keuntungan jangan fokus hanya pemasukan ke pemerintah. Ia mencontohkan banyak hotel yang diuntungkan karena penginapan, kemudian usaha transportasi, usaha makanan, UMKM dan lainnya diuntungkan.
"Itu kalau orang Bukittinggi bilang kapan perlu tiap bulan ada acara seperti ini. Memang mereka banyak hotel, hitung saja berapa keuntungannya, daerah lain kalau mau juga harus bangun fasilitas," ujarnya.
TdS juga merupakan ajang promosi daerah Sumbar ke dunia internasional. Menurutnya lewat Tds banyak orang-orang di negara eropa seperti Itali dan Perancis menonton TdS.
"Kita sudah 11 tahun mengelola ini. Kita perlu tahu untuk mengambil kesempatan ini sulit. Kapan pula kita bisa tayang di TV Perancis dan Italia, pihak kita juga sudah diajak untuk melihat tour de France," katanya.
Menurutnya kalau memang Sumbar tidak mau mengadakan TdS, maka daerah lain siap mengambil untuk diadakan di daerahnya. Seperti Jambi, Riau, dan Sumatra Utara. Hal ini tentu akan sangat merugikan nantinya karena tidak lagi diadakan di Sumbar.
Ia melanjutkan, memang pelaksanaan TdS akan terus ada kekurangan. Namun bukan berarti TdS ditiadakan. Kekurangan dan kritikan dapat menjadi masukan untuk penyelenggaraan lebih baik di tahun selanjutnya. (Rahmadi/HM)