KPAH Gelar Seminar Literasi Digital Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024

KPAH Gelar Seminar Literasi Digital Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024

Seminar literasi digital yang digelar KPAH, antisipasi hoaks jelang pemilu. (Foto: Ist)

Langgam.id – Komunitas Padang Anti Hoaks (KPAH) menggelar Seminar Literasi Digital di Hotel Kawana, Padang, pada Rabu (24/1/2024) siang. Seminar ini dihadiri oleh seratusan anggota dan simpatisan KPAH yang juga merupakan warga kota Padang.

Seminar mengusung tema “Tangkal Hoaks Menjelang Pemilu” dan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya. Ketiga narasumber tersebut adalah Mohammad Isa Gautama, S.Pd., M.Si., (Pakar dan Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial UNP), Freddy Alex Damanik, S.H., M.H., (Pegiat Literasi Digital), dan Didi Cahyadi Ningrat, S.H (Advokat dan Konsultan Hukum dan Mantan Komisioner KPU kabupaten Sijunjung periode 2013-2018).

Dalam paparan awal, Freddy Alex Damanik menekankan pentingnya literasi digital guna mengantisipasi hoaks jelang pemilu.

“Dengan adanya literasi digital ini akan menjadikan kita sebagai warga negara yang paham dan pandai mengolah informasi secara benar dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,” jelas Freddy.

Hal yang sama juga disampaikan oleh narasumber kedua yaitu Didi Cahyadi Ningrat yang mengatakan bahwa potensi hoaks sangat dipengaruhi oleh tsunami informasi yang semakin cepat dan instan dari hari ke hari menerpa khalayak.

“Perlu memilah informasi, kita tahan jempol untuk tidak menyebar informasi yang meragukan. Oleh karena itulah seminar literasi digital jelang pemilu ini sangat penting,” ungkap Didi.

Didi menambahkan, masyarakat penting mengetahui fakta dan prosedur Pemilu 2024 untuk menangkal hoaks.

“Ada beberapa fakta di dalam Pemilu 2024 di antaranya pemilihan yang kompleks, karena ada lima konteks pemilihan, jadwal serta rangkaian tahapan Pemilu,” tukas mantan Komisioner KPU Kabupaten Sijunjung tersebut.

Sementara narasumber ketiga, Mohammad Isa Gautama mengatakan bahwa hoaks dapat dikategorikan sebagai korupsi informasi.

“Perilaku korupsi tidak hanya benda, finansial, atau materi tetapi juga perilaku korupsi informasi,” tukas Isa, yang juga merupakan Kepala Pusat Kajian Gerakan Bersama Anti Korupsi UNP.

Mohammad Isa Gautama menambahkan bahwa di antara klasifikasi hoaks, disinformasi adalah yang paling berbahaya, selain misinformasi dan malinformasi.

“Di antara tiga kategori hoaks, disinformasi merupakan informasi palsu yang sengaja disebar untuk mengelabui penerima informasi demi kepentingan tertentu sesuai kepentingan pembuat,” tambah Isa.

Selanjutnya, Mohammad Isa Gautama juga menekankan urgensi tiga kompetensi literasi.

“Penting untuk kita menguasai literasi politik, literasi informasi dan literasi digital untuk menangkal hoax atau korupsi informasi,” harap Dosen Ilmu Komunikasi UNP tersebut, dalam seminar yang diselingi dengan diskusi dan tanya jawab. (*/Fs)

Baca Juga

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dharmasraya menindaklanjuti laporan masyarakat di media sosial soal sampah yang berserakan di SMPN 3 Sitiung.
Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat Soal Sampah, DLH Dharmasraya Tinjau SMPN 3 Sitiung
Mantan Direktur Utama PT KAI sekaligus mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, memuji kebijakan serta program-program Presiden Prabowo yang
Jonan Puji Kebijakan dan Program Prabowo: Pro Rakyat dan Punya Multiplier Effect
Kegawatdaruratan, SPH Gelar Pelatihan Penanganan Trauma dan Evakuasi Pasien untuk PPAI
Kegawatdaruratan, SPH Gelar Pelatihan Penanganan Trauma dan Evakuasi Pasien untuk PPAI
Perkuat Sinergi dengan Media, SKK Migas Sumbagut dan KKKS Gelar Energy Meet Up di Padang
Perkuat Sinergi dengan Media, SKK Migas Sumbagut dan KKKS Gelar Energy Meet Up di Padang
Keramaian pengunjung di job fair yang diselenggarakan Pemprov Sumbar beberapa waktu lalu.
Kegundahan Fresh Graduate Mencari Kerja: Saingan Banyak, Lowongan Minim
Cabai dan Emas Picu Inflasi Sumbar, TPID Dorong Penguatan Strategi Pengendalian Harga
Cabai dan Emas Picu Inflasi Sumbar, TPID Dorong Penguatan Strategi Pengendalian Harga