Langgam.id - Menteri Agama RI, Fachrur Razi mengingatkan masyarakat soal moderasi dalam beragama, agar tidak tidak keliru memahami konteks tersebut.
"Khatib banyak bercerita soal tenggang rasa, kalau di kita menyebutnya moderasi beragama. Nah yang dimoderasi itu cara kita beragama bukan agamanya," Fachrur usai menunaikan ibadah jumat di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), Padang, Jumat (29/11/2019).
Sejak dulu dan sampai kapan pun, lanjut menteri berdarah Minang itu, agama Islam pasti diaplikasikan dalam kehidupan. Islam merupakan agama moderat yang mengajarkan sikap tenggang rasa satu dengan yang lainnya.
Menurutnya, tenggang rasa dalam beragama merupakan hal yang telah biasa dilakukan masyarakat Sumbar. Sebab dalam budaya Minangkabau dikenal kuat adat dan agamanya dalam kehidupan.
"Mudah-mudahan kita akan tetap memiliki tenggang rasa dan moderasi, itu adalah bagian adat dan agama," katanya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki umat Islam terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara yang penuh perbedaan adat, agama, dan budaya. Banyaknya perbedaan itu harus bisa menjadi kekuatan.
"Perbedaan itu membuat kita saling mengenal, dengan saling mengenal itu kita bisa menghimpun kekuatan," katanya.
Dia juga mengingatkan agar para penceramah jangan salah saat memberikan ceramah. Walaupun ada dasar ayat dan hadits-nya, namun bisa saja disampaikan dalam konteks yang tidak tepat.
Selain itu di depan jemaah, dia juga meminta dukungan agar bisa menjalankan amanah sebagai Menteri Agama dengan baik.
"Saya mohon dukungan untuk memimpin Kementerian Agama, agar saya bisa membuat kebijakan-kebijakan yang berdampak pada kemajuan negara kita," ujarnya.
Menteri Agama melakukan kunjungan kerja Sumbar selama sehari. Dia menghadiri Dies Natalis UIN Imam Bonjol, selain itu juga melakukan kunjungan kerja ke Kanwil Kemenag Sumbar. (Rahmadi/RC)