Berkunjung ke Sumbar, Menag RI Mengaku Bangga Berdarah Minang

Berkunjung ke Sumbar, Menag RI Mengaku Bangga Berdarah Minang

Menteri Agama RI, Fachrul Razi. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Menteri Agama RI, Fachrul Razi, mengaku bangga menjadi bagian dari orang Minangkabau. Memang dia lahir dan besar di Aceh, namun ayah kandungnya adalah putra asli Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

"Ayahnya saya asli Matua, Danau Maninjau, tapi ibu saya orang Aceh, kalau saya lahir dan besar di Aceh," kata Menteri berusia 72 tahun itu ketika kunjungan kerja ke UIN Imam Bonjol Padang, Kota Padang, Jumat (29/11/2019).

Dia mengaku tidak menjadi orang Minang sepenuhnya. Sebab di Minang ditarik dari garis keturunan ibu.

"Kan kalau orang Minang pakai garis ibu, tetapi saya tetap bangga menjadi bagian dari orang Minang," katanya.

Mantan Wakil Panglima TNI itu berharap UIN IB Padang semakin berprestasi di masa mendatang.

"Anak-anak muda disini luar biasa, semoga ke depan mereka punya visi yang baik, tadi saya mendorong semangat saja supaya kedepannya terus lebih baik," katanya. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Saiful Mujab mengatakan, bahwa pihaknya terus
Berhaji Tahun Ini Disambut Cuaca Panas Terik di Arab Saudi, Berikut Imbauan Menag
Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Cabai Merah di 7 Kabupaten Kota
HAB Kemenag: Menteri Agama Minta Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024
HAB Kemenag: Menteri Agama Minta Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
Pemutihan Pajak Kendaraan di Pasaman Barat Berlangsung Hingga Juni
aliansi-mahasiswa-di-unand-minta-pimpinan-perpanjang-waktu-pembayaran-spp
Aliansi Mahasiswa di Unand Minta Pimpinan Perpanjang Waktu Pembayaran SPP
Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Toa, Keber-Islaman dan Toleransi