Joki di kalangan mahasiswa adalah seseorang yang ditugaskan atau dipekerjakan untuk menyelesaikan tugas akademis atau pekerjaan tertulis lainnya atas nama orang lain, terutama mahasiswa. Praktik ini melibatkan seorang individu (mahasiswa yang meminta joki) dan pihak lain. Pihak yang membuka joki akan menyelesaikan tugas atau pekerjaan akademis atas nama mahasiswa yang mempekerjakannya. Ini dapat mencakup berbagai jenis tugas, mulai dari esai, makalah, power point, review hingga skripsi. Biasanya terdapat kesepakatan finansial di antara mahasiswa dan joki tugas. Mahasiswa membayar joki tugas untuk pengerjaan tugas tersebut, dan jumlah pembayaran dapat bervariasi mulai dari puluhan hingga ratusan rupiah, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan tugas tersebut.
Pihak yang membuka joki tugas biasanya memiliki motivasi finansial sebagai insentif untuk menawarkan layanan mereka. Mereka mungkin juga terlibat dalam praktik ini karena memiliki keahlian tertentu dalam bidang tertentu atau karena faktor-faktor lain seperti keinginan untuk membantu mahasiswa yang merasa kesulitan. Pihak joki tugas kebanyakan memilih untuk merahasiakan identitasnya mungkin karena ingin melindungi reputasi pribadi mereka. Apabila identitas mereka terungkap, hal ini dapat merusak reputasi mereka di kalangan akademisi atau industri tempat mereka beroperasi.
Joki tugas dapat beroperasi di berbagai tempat, dan dengan perkembangan teknologi, mereka seringkali beroperasi melalui media sosial. Media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk mempromosikan jasa joki tugas atau untuk terlibat dalam diskusi dengan mahasiswa. Penjoki tugas dapat menggunakan media sosial untuk membangun jaringan dan menarik perhatian pelanggan potensial. Meskipun praktik joki tugas dianggap ilegal dan melanggar etika akademis, beberapa individu mungkin melihat adanya keuntungan tertentu dalam menjadi penjoki tugas. Terutama keuntungan secara finansial yang akan didapatkannya.
Pendidikan tinggi, sebagai panggung utama untuk pengembangan intelektual dan pembentukan karakter, seringkali diwarnai oleh dinamika kompleks. Di tengah tekanan akademis yang tak terelakkan, muncul sebuah fenomena yang menunjukkan pergeseran etika—fenomena joki di kalangan mahasiswa. Praktik ini, yang melibatkan tindakan tidak jujur dalam menyelesaikan tugas, ujian, atau pekerjaan akademis lainnya, bukan hanya mencerminkan tantangan individual yang dihadapi mahasiswa, tetapi juga merangkum kompleksitas sistem pendidikan tinggi saat ini.
Mahasiswa, sebagai tokoh utama di dalam fenomena ini, tentunya memiliki berbagai alasan yang akhirnya memutuskan mereka untuk memakai jasa joki. Mengutip dari Jurnal Multidisiplin Ilmu, penelitian yang dilakukan oleh Akademi Pelayaran Nasional Surakarta pada tahun 2023 mengungkapkan beberapa hasilnya:
- Kurangnya pemahaman dan kesulitan mengerjakan tugas
Mahasiswa mungkin merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan baik karena materi yang kompleks dan tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama terhadap sumber daya pendukung, seperti buku referensi, jurnal ilmiah. Kurangnya akses ini dapat menyulitkan mahasiswa untuk memahami tugas dengan baik. Selain itu, metode pengajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar mahasiswa dapat menyebabkan ketidakpahaman terhadap materi. Jika mahasiswa tidak dapat mengatasi hambatan ini, mereka mungkin mencari bantuan dari joki tugas.
- Keterbatasan waktu
Mahasiswa seringkali dihadapkan pada beban tugas yang tinggi, terutama saat mendekati akhir semester atau dalam periode ujian. Mereka mungkin memiliki beberapa tugas atau proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang hampir bersamaan. Beberapa mahasiswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal mereka dengan efisien. Keterbatasan keterampilan manajemen waktu dapat menyebabkan tugas-tugas ditunda hingga mendekati batas waktu pengumpulan.
- Kemudahan akses
Keberadaan platform online yang menyediakan jasa joki tugas memudahkan mahasiswa untuk menemukan dan mengakses penjoki tugas. Media sosial dan forum khusus menyediakan ruang virtual di mana penjoki tugas dan mahasiswa dapat berinteraksi, seperti Twitter, Instagram, dan media sosial lainnya. Ketersediaan berbagai layanan joki tugas, mulai dari penulisan esai hingga bantuan penelitian, membuat mahasiswa dapat dengan mudah menyesuaikan kebutuhan mereka. Ragam opsi ini menambah kemudahan akses terhadap bantuan akademis.
- Beban tugas yang berlebihan
Mahasiswa seringkali dihadapkan pada situasi di mana mereka menerima tugas dari beberapa mata kuliah secara bersamaan. Tugas dari berbagai mata kuliah dapat menciptakan beban kerja yang sangat tinggi, mendorong mahasiswa untuk mencari solusi cepat. Selain tugas tertulis, mahasiswa juga mungkin memiliki pekerjaan rumah, tugas kelompok, dan ujian yang harus dihadapi. Kombinasi berbagai jenis tugas ini dapat meningkatkan tingkat kesulitan dan mengakibatkan beban tugas yang berat.
- Tekanan akademik yang tinggi
Beberapa bentuk tekanan akademik yang dihadapi mahasiswa dapat berasal dari berbagai sumber. Lingkungan akademik seringkali dipenuhi dengan tingkat persaingan yang tinggi, terutama di program-program studi yang diminati banyak orang. Mahasiswa mungkin merasakan tekanan untuk mencapai prestasi tinggi agar dapat bersaing secara efektif. Dorongan untuk mendapatkan nilai tinggi atau mempertahankan rata-rata yang baik dapat memicu keinginan untuk mencari bantuan tambahan, termasuk melalui jasa joki tugas. Dalam lingkungan yang kompetitif, mahasiswa mungkin melihat penggunaan jasa joki tugas sebagai solusi cepat dan efisien untuk mengatasi tekanan tugas atau memastikan kualitas pekerjaan mereka sesuai dengan harapan dosen.
Fenomena mahasiswa menggunakan layanan jasa joki tugas memang menjadi isu yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari lembaga pendidikan, dosen, dan masyarakat secara umum. Mengizinkan fenomena ini terus berlanjut dapat membahayakan integritas sistem pendidikan dan merugikan mahasiswa yang berusaha belajar dengan jujur. Mahasiswa yang terlalu sering mengandalkan jasa joki tugas dapat menyebabkan ketergantungan pada sumber eksternal untuk menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan terbaik untuk mahasiswa demi mengatasi akar masalah yang mendorong mahasiswa menggunakan jasa joki tugas. Diantara beberapa pendekatan yang dapat dilakukan adalah:
- Menyediakan sumber daya dan dukungan akademis yang memadai untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan belajar mereka, seperti bimbingan akademis, tutor, dan layanan penulisan.
- Mendorong penggunaan metode pengajaran yang mendorong partisipasi aktif, pemecahan masalah, dan kreativitas sehingga mahasiswa merasa lebih termotivasi dan tidak bergantung pada solusi cepat.
- Adakan pelatihan atau workshop mengenai manajemen waktu yang efektif. Bantuan dalam mengembangkan keterampilan manajemen waktu dapat membantu mahasiswa mengatasi tekanan akademis dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
*Penulis: Hazel Rezkiana Silvin (Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)