Langgam.id - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Padang Panjang Oesman Bin Nur mengatakan mereka punya rencana aksi untuk menurunkan angka stunting.
“Salah satu kegiatannya adalah bapak asuh anak stunting. Kita luncurkan sejak awal tahun dan didukung semua tokoh dan OPD dan masyarakat, TPPK dan TPPS di kelurahan dan Kecamatan. Mudah-mudahan upaya bersama ini dapat menurunkan stunting di Padang Panjang,” katanya pada Kamis (7/12/2023) di Gedung M Safei Padang Panjang.
Ketua Tim Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Nurbaiti Djabang mengatakan pihaknya ditunjuk sebagai koordinator percepatan penurunan stunting.
“Kita berharap bisa turun sampai 14 persen. Pelbagai upaya telah dilakukan salah satu upaya strategisnya melakukan orientasi atau menunjuk tim pendamping keluarga,” katanya.
Nurbaiti mengatakan tim ini berada di desa-desa atau nagari-nagari. “Tugasnya mendampingi mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan anak balita. Jadi kita sangat serius sekali dengan penurunan stunting ini melalui beberapa kegiatan seperti dapur sehat anti stunting, mengolah bahan makanan bergizi berdasarkan makanan kearifan lokal masyarkat kita,” katanya.
Selain itu juga program bapak asuh stunting. “Bukan hanya mengajak tapi kita juga berupaya menjadi bapak asuh di wilayah kabupaten kota masing-masing,” katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska turun hadir dan menyampaikan betapa pentingnya penurunan angka stunting di Sumatera Barat.
Dia mengatakan program penurunan stunting sudah jadi program nasional yang didukung pemerintah dan DPR. “Mulai dari kebijakan dan penganggaran kegiatan itu dilakukan secara sinergis antara pemerintah dan DPR. Oleh karena itu anggota DPR waktu reses bersama-sama dengan pemerintah salah satunya BKKBN kita sosialisasikan pada masyarakat,” katanya.
Tujuannya menurut Darus dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting. “Lebih dari itu kita mau pesan pada masyarkat supaya di masa yang akan datang menyadari betapa pentingnya mempunyai generasi yang tidak stunting. Generasi yang cerdas otaknya, sehat fisiknya, kuat iman dan takwanya karena generasi itu yang kita harapkan di tahun 2045 jadi generasi emas,” katanya.
Dia berharap nantinya generasi emas dapat membangun dan mengelola negara dengan tingkat kecerdasan tinggi dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional. “Baik masyarakat yang adil dan nyatanya negara itu maju bukan hanya berdasar pada sumber daya alam tapi lebih dikelola oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Kita butuh generasi emas itu,” katanya. (Rls)