Langgam.id - Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) sukses menggelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar - Mafindo, kolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat. Tema kegiatan ini adalah "Pendidikan Politik dan Pengindraan Hoaks Untuk Pemilu 2024."
Sekolah Kebangsaan ini diselenggarakan dalam dua sesi. Sesi pertama, di kampus UM Sumbar, dipimpin oleh narasumber utama, Ory Sativa Syakban, Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat Divisi Teknis Penyelenggaraan.
Dalam paparannya, Ory Sativa Syakban menyoroti fakta bahwa generasi Gen Z, yang menyumbang 27 persen dari daftar pemilih tetap Provinsi Sumatera Barat, memiliki peran kunci dalam menentukan arah politik pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, kegiatan penginderaan hoaks menjadi krusial untuk melindungi pemilih pemula dari paparan hoaks pada Pemilu mendatang.
Sesi kedua lebih fokus pada pelatihan penginderaan hoaks, di mana peserta dibagi menjadi 10 kelompok yang dipandu oleh fasilitator berpengalaman, termasuk alumni aktivis kampus dan dosen Ilmu Politik FISIPOL UM Sumbar dengan materi penguatan literasi mengenai demokrasi, pemilu dan hoaks.
Kegiatan melibatkan peserta dari berbagai kalangan, terutama pemilih pemula dari siswa-siswi SMA, SMK, dan sederajat se-Kota Padang, mahasiswa, serta perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Mereka mengikuti pelatihan penginderaan hoaks yang mencakup pemahaman tentang tahapan pemilu, demokrasi, pengindraan hoaks, dan sanksi pelaku hoaks.
Nurul Afikah, salah satu peserta Sekolah Kebangsaan, menyatakan, "Dengan mengikuti kegiatan ini, saya mendapatkan tambahan ilmu dan informasi tentang cara menangkal berita bohong dan ujaran kebencian, serta mengetahui tahapan dalam pemilu."
Didi Rahmadi, Selaku Ketua Prodi Ilmu Politik FISIPOL UM Sumbar, menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Ilmu Politik sebagai lembaga mitra dalam melaksanakan Sekolah Kebangsaan. Didi Rahmadi juga berharap agar kegiatan penginderaan hoaks dapat dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas ke depannya.
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini dihadiri oleh 130 peserta dan diprakarsai oleh Mafindo, didukung oleh google.org. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat memanfaatkan hasil kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap hoaks, terutama menjelang Pemilu 2024.