Langgam.id - Menahan-nahan ternyata tidak baik untuk kesehatan. Banyak penyebab gas di usus. Salah satunya banyak udara masuk, misalnya karena makan terlalu cepat, mengunyah permen karet, minuman yang dikonsumsi aktivitas hormon dan kondisi medis.
Menahan kentut biasanya dilakukan untuk menghindari rasa malu kalau sedang berada di tempat umum. Terlalu sering menahan kentut bisa memicu pembengkakan dan kembung di perut karena penumpukan gas yang tidak segera dikeluarkan oleh tubuh.
Dilansir dari halodoc.com Selasa (31/10/2023) Ketika tubuh memiliki kelebihan gas di dalam sistem pencernaan, hanya ada dua tempat untuk mengeluarkan gas tersebut, salah satunya adalah pantat. Proses mengeluarkan gas ini dikenal dengan istilah kentut. Sebenarnya, kent adalah proses yang terjadi secara alami pada tubuh setiap manusia.
Bahkan, kebanyakan orang kentut lima sampai 2 kali per hari. Meski begitu, beberapa orang bisa jadi merasa malu atau tidak nyaman karena lebih sering buang angin. Mungkin karena sedang berada di tempat umum atau gas yang dikeluarkan memiliki aroma yang tidak sedap.
Berapa lama seseorang bisa menahan kentut tidak sama. Bagaimanapun juga, menahan kentut membuat gas terperangkap di usus, membuatnya terus menumpuk dan memberi tekanan pada dinding usus besar sampai kamu mendapatkan cara untuk mengeluarkannya.
Menahan kentut biasanya tidak memicu efek atau dampak kesehatan yang serius dan berbahaya. Meski begitu, melepaskan kentut lebih baik daripada terus menahannya.
Dampak menahan kentut yang paling sering terjadi adalah peningkatan tekanan pada usus yang bisa menjadi menyakitkan. Rasa nyerinya bisa ringan hingga terasa menusuk dan tajam.
Kedua, terjadi ketika gas terperangkap di dalam usus yang membuat perut menjadi buncit. Tidak hanya dapat membuat kamu tampak seperti seseorang yang kelebihan berat badan, tapi juga membuatmu merasa tidak nyaman dalam berpakaian dan menjadi tidak percaya diri.
Terkadang, kentut seolah menghilang dengan sendirinya. Ini karena tubuh dapat menyerap kembali gas untuk sementara waktu. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Digestive Diseases and Sciences, gas tetap akan menemukan jalan keluar, jika tidak melalui perut yang terasa kembung, maka gas akan keluar melalui sendawa atau dihembuskan dalam napas.
Dampak menahan kentut yang terakhir jika dilakukan berulang kali dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Ini adalah kondisi peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, biasanya di usus besar, yang berkembang menjadi infeksi. Hasilnya, kamu akan merasa mual, muntah, sembelit, atau nyeri perut. (Dwi Rahmadani/Fs)