Nanggalo Padang Luncurkan Wakuncar untuk Penanganan Stunting

Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting

Ilustrasi stunting. [canva]

 Langgam.id - Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatra Barat memperkenalkan inovasi pelayanan dengan program “Wakuncar” atau Waktu kunjungan untuk pasangan usia subur, anak stunting, calon pengantin, akseptor dan remaja. Hal ini sebagai upaya percepatan penurunan angka anak gagal tumbuh atau stunting.

Penyuluh KB Kecamatan Nanggalo Welda Yunia mengatakan, lewat program “Wakuncar” masyarakat yang berisiko mengalami stunting, diberi edukasi untuk mengubah kebiasaan dan menjaga kesehatan, sedangkan bagi anak yang mengalami kasus stunting, akan terus dipantau dan dicarikan orang tua asuh, untuk memperbaiki gizi anak agar tumbuh normal.

Ia menjelaskan, program Wakuncar adalah menyasar kepada keluarga yang berisiko stunting, pasangan usia subur dan calon pengantin.

"Penyuluh KB bersama kader mendatangi rumah warga untuk memberi edukasi pentingnya memeriksakan dan menjaga kesehatan, dalam merencanakan kehamilan," ujarnya seusai melakukan kunjungan bersama lintas sektor di Kelurahan Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo, Kamis (21/09/2023), sebagaimana dicuplik dari InfoPublik, Jumat (22/09/2023).

Ia menambahkan, untuk anak yang terindikasi stunting, petugas secara rutin mengunjungi rumah dan memantau kondisi kesehatan, serta membantu anak agar dapat tumbuh normal.

Selain melakukan kunjungan, bersama seluruh lintas sektor, kata Welda, pihaknya akan berupaya mencarikan donatur dalam mendukung percepatan penanganan stunting, terutama terkait peningkatan gizi.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kampung Lapai Sonny Affandi mengatakan, pihaknya siap mendukung penanganan stunting, yang merupakan salah satu Program Prioritas Nasional tersebut.

“Kami memberi bantuan dalam bentuk uang, program bantuan makanan tambahan, dan nanti kita juga akan coba mengatasi stunting yang ada ini, bekerja sama dengan unsur organisasi maupun rumah sakit," tuturnya.

Sementara ditemui di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Andi Amir mengatakan, inovasi Wakuncar merupakan yang pertama di Kota Padang.

Ia menekankan, penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga harus melibatkan semua pihak termasuk masyarakat.

“Edukasi yang diberikan di program ini, tentu kita harapkan membantu upaya mengubah perilaku masyarakat, tentang pentingnya memantau tumbuh kembang kehamilan dan balita kita lewat posyandu, kemudian juga memberikan asupan gizi yang maksimal untuk anak-anak kita sehingga tumbuh kembangnya dapat normal," tandas Andi. (*/Yh)

Baca Juga

Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting
Pemkot Padang Perkuat Strategi Lintas Sektor untuk Turunkan Angka Stunting
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Temukan 1.569 Anak di Padang Alami Stunting, Terbanyak di Koto Tangah
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Padang Catat Capaian Intervensi Serentak Stunting Sentuh 98,64 Persen