Langgam.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-Perjuangan Sumatra Barat, Alex Indra Lukman menyebut ada 3 nama dari Ranah Minang yang dipertimbangkan untuk menjadi pemimpin bangsa.
Alex, dalam keterangan yang diterima pada Senin (18/9/2023), menyebut tiga orang itu adalah Puan Maharani, Saldi Isra dan Mochamad Basuki Hadimuljono.
“Ketiga figur ini, jadi pembicaraan serius di tingkat kader PDI Perjuangan Sumatra Barat dalam menentukan estafet kepemimpinan bangsa kedepan,” ungkap Alex, Minggu (17/9/2023).
Puan Maharani merupakan perempuan pertama yang mengemban amanah sebagai Ketua DPR RI. Puan juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Dalam dunia politik praktis, Puan memiliki jabatan strategis di PDIP. Serta pernah jadi peraih suara pribadi terbanyak pada dua kali perhelatan Pemilu, tahun 2009 dan 2019.
"Pada diri Puan, mengalir kental darah Minang, baik dari pihak bapak maupun ibu. Nenek Puan, Fatmawati merupakan istri ketiga Soekarno yang berasal dari keturunan Kesultanan Indrapura di Sumatra Barat," kata Alex.
Lanjutnya, Ibunda Puan, Megawati Soekarnoputri merupakan anak kedua dari pasangan Soekarno dan Fatmawati.
Dari garis sang ayah, Taufik Kiemas, darah Minang Puan berasal neneknya. Diketahui, Taufiq Kiemas lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas, asal Sumatra Selatan dan Hamzathoen Roesyda berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Dalam perjalanannya, Taufik Kiemas kemudian memangku gelar adat, Datuk Basa Batuah dari Nagari Sabu di Kabupaten Tanah Datar yang merupakan tanah kelahiran ibundanya Taufik Kiemas.
Sementara, Saldi Isra adalah anak Minangkabau kelahiran Paninggahan, Kabupaten Solok yang kini mengemban amanah sebagai wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028.
Saldi Isra adalah akademisi Universitas Andalas dan Hakim Konstitusi Republik Indonesia sejak 11 April 2017.
"Prestasinya telah moncer sejak jadi mahasiswa. Ia jadi mahasiswa berprestasi tingkat nasional dan Ketua I Senat Mahasiswa FH Unand, selain berhasil lulus dengan predikat summa cum laude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,86," ujar Alex.
Selama jadi akademisi, Saldi dikenal sebagai pemerhati hukum tata negara dan penggiat gerakan antikorupsi di Indonesia, baik melalui opini dan pendapat di media massa atau sejumlah buku.
Ketika di kampus pun Saldi ikut mendirikan Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Unand yang konsen pada isu-isu ketatanegaraan dan sempat jadi direktur di sana.
Sedangkan Mochamad Basuki Hadimoeljono jelas Alex, adalah sumando rang Kabupaten Pesisir Selatan. Istrinya, Kartika Nurani merupakan bundo kanduang Rang Pasisia.
Basuki merupakan salah satu menteri yang banyak menarik perhatian di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Ia dianggap sebagai orang yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur, program prioritas Jokowi. Sehingga, di mata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di dua periode pemerintahan Joko Widodo ini, dijulukinya sebagai ‘Bapak Pembangunan Indonesia." katanya.
“Ketiga nama ini, di mata internal kader, layak untuk ditimbang sebagai calon pemimpin bangsa ini kedepan. Kapasitas mereka telah teruji di profesinya masing-masing,” ungkap Alex.
Ia mengatakan pada perhelatan Pemilu 2024 mendatang, Puan Maharani, Saldi Isra maupun Mochamad Basuki Hadimoeljono, memiliki kapasitas yang telah teruji dalam mendermakan bakti terbaiknya bagi bangsa. (yki)