Langgam.id - Indonesia merupakan negara tropis, dengan suhu udara yang cenderung panas. Penggunaan kipas angin di rumah pun menjadi solusi bagi kebanyakan orang.
Masih banyak orang yang memanfaatkan semilir sejuk angin dari kipas angin untuk bisa tidur pulas tanpa kegerahan. Ketika Anda tidur dengan membiarkan kipas angin menyala semalaman itu berbahaya bagi kesehatan.
Dilansir dari dinkes.sumbarprov.go.id 5 bahaya bagi tubuh jika tidur menggunakan kipas angin.
- Alergi debu
Kesejukan kipas angin hanya sirkulasi udara yang hanya diputar di dalam ruangan saja. Tanpa disadari keberadaan kipas angin tidak ada pergantian udara, sehingga membuatmu menghirup kembali sisa pernapasan sendiri.
Saat kamar tidak dapat menyaring udara dengan baik, kipas angin berpotensi menyebarkan bakteri, kuman bahkan virus lewat udara. Nah, jika kamu yang mengandalkan kipas angin di saat tidur maka tidak dianjurkan menggunakannya setiap hari.
Jika kipas angin yang terus-terusan menyala, alhasil dapat menyedot debu di ruangan dan mengakibatkan debu-debu tersebut ke arahmu. Hal ini akan membuat tenggorokan terasa sakit, batuk-batuk hingga terserang asma karena alergi debu.
- Bell palsy
Ketika kamu gerah dan menyalakan kipas angin sampai tertidur, maka akan mengakibatkan dampak buruk seperti sindrom bell palsy. Penyakit ini sebuah kelumpuhan yang menyerang wajah pada seseorang.
Kondisi ini bisa terjadi karena wajah selalu terpapar suhu dingin dari angin, sehingga wajah jadi lebih menegang. Ketika terkena penyakit ini, wajah akan terasa tegang terus dan sulit senyum atau berekspresi.
- Hipertermia
Berlama-lama menggunakan kipas angin di malam hari mengakibatkan hipertermia. Kondisi hipertermia adalah ketika suhu tubuh berada di atas normal (36°C) dan terus berada di tingkatan yang lebih saat tubuh tidak mampu menahan suhu panas.
Maka dari itu ketika cuaca sangat panas sebaiknya tidak menyalakan kipas angin di dalam ruangan yang tanpa adanya ventilasi udara. Buka semua jendela saat menyalakan kipas angin ya.
Ketika jendela terbuka tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat. Tetapi jika suhu ruangan lebih panas dibandingkan suhu tubuh, maka dapat meningkatkan tekanan panas pada tubuh atau terjadi hipertermia.
- Kekurangan oksigen
Tidur menggunakan kipas angin memang terasa sejuk healty friend. Ternyata bila kipas yang terus berputar kencang akan membuat paru-parumu tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.
Keluarnya udara dingin dari kipas angin, maka angin tersebut akan mengenai hidung maupun mulut. Hal ini bisa memperparah kondisi, sehingga kamu kekurangan oksigen dan jadi sulit bernapas.
- Kekurangan cairan dalam tubuh
Ketika semalaman kamu selalu menggunakan kipas angin, maka bisa menurunkan kualitas tidur. Saat tertidur lelap dengan kesejukan dari kipas angin, ternyata udara dingin di ruangan dapat menyerap air dalam tubuh.
Hal ini membuat tubuh terasa lemah. Padahal tubuh sangat membutuhkan air. Saat tubuh kekurangan cairan, organ tubuh maupun kulit jadi tidak dapat berfungsi dengan baik.
Apabila tubuh mengalami kekeringan, maka kelembaban tubuh akan menurun dan kamu pun juga merasa kehausan di tengah malam.
Dilansir dari Halodoc.com Berikut Cara Mengatasi Dampak Tidur dengan Kipas Angin
- Untuk meminimalkan risiko kambuhnya alergi, kamu perlu secara rutin membersihkan bilah kipas yang sudah berdebu secara rutin. Jangan terlalu mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur atau tubuh agar melindungi diri dari debu dan zat alergen lainnya. Selain itu, perlu juga memasang penyaring udara di kamar tidur.
- Pastikan tidur dengan pakaian yang nyaman.
- Pilih bantal dan posisikan senyaman mungkin.
- Minum segelas air putih sebelum tidur.
- Atur kecepatan kipas, sebaiknya jangan terlalu kencang.
- Atur jarak tidur dengan kipas, jangan terlalu dekat.
Berdasarkan penjelasan di atas, sebenarnya tidur dengan menggunakan kipas angin tidak terlalu membahayakan. Yang terpenting, selama pemakaian kipas angin kamu merasa nyaman dan tidak merasakan keluhan kesehatan itu berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi, bila kamu memiliki alergi, asma, dan kulit kering, sebaiknya lebih berhati-hati dan bisa menerapkan tips di atas. (Yusi Nilya Fitri/Fs)