Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah paparkan poinnya terkait rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
Hal itu ia sampaikan kala menerima audiensi sejumlah massa aksi tandingan warga Air Bangis, di kantor Gubernur Sumbar, Rabu (2/8/2023).
Mahyeldi menjelaskan rencana itu telah ada sejak 2014. Saat itu ia masih menjabat sebagai Walikota Padang.
"Dulu saya tawarkan lokasi di Bungus (sewaktu jadi Walikota). Tapi hari itu tidak memadai. Pas saya gubernur, saya baru tahu perencanaan ini pindah ke Air Bangis," ucapnya.
Lanjutnya, proyek ini untuk menjawab kebutuhan negara dalam hal pemenuhan Bahan Bakar Minyak. Saat ini katanya, Indonesia hanya dapat bertahan 21 hari jika kena sanksi embargo. Kalah jika dibandingkan dengan Malaysia yang bisa bertahan 30 hari.
Apalagi dengan China dan Amerika Serikat yang punya kesiapan untuk jangka waktu setahun. Sehingga seandainya terjadi kemungkinan terburuk, transportasi dan supply energi bisa ambruk.
"Ketika informasi itu datang, langsung saya follow up. Saya bertemu Duta Besar Arab Saudi, bicara soal investasi. Proyek ini bisa serap puluhan ribu tenaga kerja," ujar Mahyeldi.
Sedangkan katanya, daerah lain di Indonesia tidak ada yang memenuhi syarat untuk proyek tersebut. Ia mencontohkan Kota Pontianak yang sudah keluar biaya untuk rencana PSN, tetapi tidak jadi.
Komitmen Mahyeldi untuk PSN ia perlihatkan dengan mendorong pembangunan jalan menuju pelabuhan Teluk Tapang.
"Kita minta ke Menko Marinves untuk tolong langsung bangun jalan. Dengan nilai Rp800 miliar. Untuk mempersiapkan truk tambang. Karen ada biji besi di sana. Saya kemarin ketemu investor untuk bangun smelter. Nilainya sampai Rp1 triliun," tuturnya.
Oleh sebab itulah dirinya bersurat ke Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dan Menteri Investasi untuk diberikan izin terkait kawasan PSN di Air Bangis.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (DKP) Sumbar Reti Wafda menyebut akan ada beberapa hal yang akan dibangun.
"Akan ada kawasan mangrove di laut. Ada kawasan hutan, perkebunan, Industri, perumahan pemukiman, dan pelabuhan bandara," ucapnya saat mendampingi Mahyeldi, Rabu (2/8/2023).
Saat ini, Pemprov Sumbar tengah menjajaki rencana investasi dengan perusahaan Aramco asal Arab Saudi. Hal itu terkait pembangunan kilang yang akan mengolah minyak mentah arab menjadi BBM disana.
Kalau hal itu benar terjadi jelas Reti, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Air Bangis akan berkembang. Proyek itu bisa menyerap puluhan ribu lapangan kerja.
Pemprov saat ini sedang mencoba mencapai kesepakatan awal dengan perusahaan-perusahaan asal Timur Tengah. "Kesepakatan awal atau LOI (Letter of Intent) tersebut merupakan syarat yang diminta oleh Menko Perekonomian," tutur Reti. (*/Fs)