Langgam.id - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Sumatra Barat (Sumbar). Mantan pelatih Semen Padang FC, Syafrianto Rusli meninggal dunia pada Kamis (18/5/2023).
Kabar meninggalnya pelatih berusia 61 tahun itu diketahui dari postingan di akun Instagram Semen Padang FC.
"Keluarga Besar Semen Padang FC Ikut Berduka Cita Atas Meninggalnya Coach @syafriantorusli Pada 18 Mei 2023," tulis akun @semenpadangfcid pada Kamis (18/5/2023).
"Beliau adalah salah satu Legend SPFC. Selain pernah menjadi pemain yang juga menjabat sebagai kapten tim, ia juga pernah menjadi Head Coach di Tim Kabau Sirah. Selamat Jalan Capt - Selamat Jalan Coach - Selamat Jalan Legend," tambah @semenpadangfcid.
Berikut profil dari Syafrianto Rusli dikutip dari id.wikipedia.org:
Nama : Syafrianto Rusli
Tanggal lahir 11 Maret 1962 (umur 61)
Tempat lahir : Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatra Barat
Posisi bermain : Gelandang
Karier Senior : Semen Padang FC (1980-an hingga 1990-an)
Kepelatihan:
- Pelatih Kepala Semen Padang FC (2006)
- 2007 Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru (2007)
- Pelatih Kepala Tim Futsal PON Sumbar (2012)
- Pelatih Kepala PSP Padang (2014)
- Pelatih Kepala Tim Futsal PON Sumbar (2015)
Karier
Syafrianto Rusli merupakan seorang mantan pemain sepak bola yang kemudian menjadi pelatih sepak bola dan futsal Indonesia. Ia pernah melatih klub sepak bola Semen Padang FC, PSPS Pekanbaru, PSP Padang, dan klub lainnya.
Sebagai pemain, Syafrianto merupakan pemain gelandang Semen Padang FC pada masa kejayaan klub itu pada era Galatama. Ia pernah menyandang ban kapten di klub yang berbasis di Bukit Indarung itu.
Bersama Nil Maizar, Wellyansyah, Delfi Adri, dan pemain lainnya, ia ikut mengantarkan Semen Padang FC menjuarai Piala Galatama setelah mengalahkan Arema Malang di partai final yang diadakan di Surabaya pada 27 Juli 1992.
Dengan kemenangan itu, Semen Padang FC kemudian mewakili Indonesia pada Piala Winners Asia dan sempat melaju hingga babak ke-2.
Sebagai pelatih, pada pertengahan tahun 2000-an, Syafrianto dipercaya melatih Semen Padang FC. Namun pada Mei 2006, pihak manajemen kemudian memutus kontraknya karena kegagalannya mengantarkan Semen Padang ke babak delapan besar Liga Indonesia.
Ia kemudian melatih di tim PSPS Pekanbaru dan ikut mengantarkan tim tersebut berlaga pada kasta yang lebih tinggi pada musim kompetisi berikutnya.
Pada tahun 2012, dalam ajang PON XVIII Riau, Syafrianto bersama Yasman Yanusar sebagai manajer, berhasil membawa Tim Futsal PON Sumbar menjadi tim yang tak terkalahkan.
Kemudian menjuarai cabang olahraga futsal dan meraih medali emas setelah di final mengalahkan tim favorit juara DKI Jakarta dengan skor 6-2.
Pada Maret 2014, Syafrianto ditunjuk sebagai pelatih PSP Padang yang berambisi kembali bermain di kompetisi tertinggi PSSI. (yki)