Langgam.id - Pimpinan VII Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Hendra Susanto memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.
Ia menyampaikan kuliah umum dengan tema Tacit Knowledge: Developing Leadership and Audit Capabilities to Achieve Your Ultimate Goals. Hendra kaya pengalaman menerapkan tacit knowledge dalam perjalanan karirnya.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang dikumpulkan dan dimiliki dari pengalaman dan pemahaman dalam konteks pribadi yang terinternalisasi dalam setiap individu.
"Berbeda dengan explicit knowledge atau pengetahuan yang diperoleh di sekolah, bangku kuliah, kursus dan pelatihan, tacit knowledge diperoleh melalui pengalaman dan pemahaman pribadi, atau dengan bahasa sederhana tacit knowledge adalah ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah," kata Hendra, Selasa (21/3/2023).
Transmisi tacit knowledge, sebutnya, ini biasanya dapat dilakukan melalui sharing, mentoring dan coaching.
"Tapi sekali lagi, karena keunikannya yang tergantung dari determinasi pemahaman pribadi, keberhasilannya akan kembali ke diri kita masing-masing," imbuhnya.
Pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan ini menjelaskan dua tacit knowledge yang sangat penting untuk dikembangkan dalam diri sebagai auditor adalah aspek leadership dan aspek keahlian dalam pemeriksaan.
"Kedua aspek ini yang saya kembangkan secara berkesinambungan sehingga bisa mencapai posisi saat ini," kata pria kelahiran 1972 ini.
Hendra Susanto menyampaikan hal penting yang diperlukan untuk membangun leadership adalah memiliki visi atau mimpi.
Mimpi tersebut dapat diwujudkan dengan membangun dan mengembangkan kemampuan, kapasitas, jaringan, dan keinginan untuk selalu belajar dari senior maupun atasan.
"Dua unsur penting dari leadership lainnya yaitu kredibilitas dan trust," paparnya.
Sedangkan tacit knowledge yang dikaitkan keahlian dalam pemeriksaan, menurut Hendra yaknk keberhasilan pemeriksaan itu tidak saja tergantung dari pengetahuan tentang pemeriksaan. Namun juga terkait dengan subject matter yang diperiksa.
"Pemahaman dan penguasaan subject matter lah yang sebenarnya menjadi kunci utama dalam keberhasilan pemeriksaan," ucapnya.
Hal penting lainnya yang disoroti oleh adalah kreativitas. Auditor itu harus kreatif. Kreatif berarti tidak hanya mengandalkan program pemeriksaan yang bersifat baku.
Auditor bisa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis selama tetap sesuai standar pemeriksaan," ujarnya.
Ia mengajak para mahasiswa untuk melatih diri sejak dini. Selagi kuliah asahlah kemampuan dan punyalah mimpi.
"Selalulah berpikir kreatif dan inovatif sehingga ada perbedaan kualitas dibanding dengan yang lainnya," ujar Hendra.
Kuliah umum tersebut juga dihadiri Wakil Rektor I Unand Prof. Dr. Mansyurdin, MS, Kepala BPK Perwakilan Sumbar Arif Agus, beserta sejumlah petinggi kampus dan dosen Unand. (*/FS)