Langgam.id - Jalan swadaya terbaru di Pariaman yang dibangun dengan cara gotong royong dengan warga telah bisa dilewati. Jalan tersebut merupakan penghubung antara Desa Cudadak Air Utara dan Desa Sungai Rambai di Kecamatan Pariaman Utara.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan, jalan tersebut bisa dilewati pada hari ke-12 pembangunan.
“Awalnya jalan baru ini dibuka secara gotong royong oleh warga dan tokoh masyarakat di Desa Cubadak Air Utara selama 2 hari pertama, baru pada hari ketiga, kita lanjutkan melalui Dinas PUPRP Kota Pariaman, dengan mendatangkan alat berat,” katanya sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Pariaman, Rabu (22/2/2023).
Genius mengatakan, sejak bergulirnya pembuatan jalan nol budgeter yang telah ia gagas sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, sampai saat ini sudah terbuka 20 ruas jalan baru Nol Budgeter dengan pola swadaya dan partisipatif masyarakat, dengan panjang lebih kurang 40 kilometer
“Kita menginginkan, pembangunan jangan terhenti karena terkendala oleh anggaran. Apalagi sejak Pandemi Covid-19, penyaluran dana ke daerah terbatas. Sehingga kita harus pandai mengakali agar jalanya pemerintahan dan pembangunan, dapat terus kita lakukan,” ujarnya.
Terbukanya jalan ini, menurut Genius, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
“Anak-anak sekolah bahagia dengan adanya jalan baru ini. Apalagi ditunjang dengan pemandangan alam yang tersuguh indah dengan pemandangan sawah dan pepohonan. Sehingga jalan ini dapat digunakan untuk menyejukkan pikiran dan hati kita lebih tenang, juga bisa sebagai jalan wisata desa,” ujarnya.
Pembukaan jalan nol budgeter ini, menurutnya, menunjukan kekompakan dalam membangun Kota Pariaman. Ia berharap hal itu dapat terus dipelihara demi membangun dan memajukan daerah secara bersama-sama.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Nopriyadi Syukri, menjelaskan bahwa panjang jalan baru 550 meter, dengan lebar 7 sampai 8 meter.
“Sudah 8 hari alat berat kita kerahkan dan alhamdulillah, jalan ini sudah bisa dilalui, walaupun belum pengerasan,” tuturnya.
Ia mengatakan, tanah untuk jalan adalah milik 7 orang yang menghibahkan untuk pembangunan. (*/SS)