Langgam.id - Pemilu April 2019 menjadi "panggung" perdana bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hadir di perpolitikan tanah air. Sehingga dinilai wajar perolehan suaranya tidak mampu mengantarkan satu pun calon legislatif (caleg) partai besutan Jefri Geovani ini, duduk di parlemen.
Di Sumatra Barat (Sumbar), PSI memang belum mendapatkan tempat yang baik di hati masyarakat. Buktinya, jangan anggota DPR RI, untuk DPRD Sumbar saja, tak satupun calon dari PSI yang duduk di legislatif.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni mengatakan, mepetnya waktu verivikasi partai membuat PSI tidak memiliki banyak kesempatan untuk berkampanye panjang jelang Pemilu 2019.
Namun, pihaknya meyakini, PSI akan mampu lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini menyusul banyaknya kader potensial dan PSI juga kian dikenal masyarakat sebagai partai yang berkomitmen menentang cara politik lama dan mengayomi anak muda.
Hal ini disampaikan Antoni ketika menyerahkan SK kepada Faldo Maldini yang ditunjuk PSI menjadi Ketua DPW PSI Sumbar periode 2019-2024 di J-Six Cafe, Kota Padang, Minggu (27/10/2019) sore.
"Target kita 2 kursi PSI dari Sumbar di 2024," kata Antoni.
Ia meyakini target tersebut akan tercapai. Hal ini sejurus dengan sosok Faldo yang dinilai energik dan memiliki karakter sebagai politisi muda dengan kapasitas intelektual.
"Swmogat Faldo Maldini bisa membawa perubahan di PSI Sumbar," harapnya.
Di sisi lain, PSI optimis gugatan syarat minimal usia calon kepala daerah menurut UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke Mahkamah Konstitusi (MK) akan berhasil. Pasalnya, UU tersebut sama saja menghampat keinginan dan semangat anak-anak muda untuk terlibat dalam pembangunan.
"Orang sudah boleh memilih usia 17. Tapi kenapa tidak boleh dipilih. Kami optimis gugatan berhasil," kata juru bicara PSI Rian Ernest.
Menurut Rian, arus pembaruan di Indonesia justru lahir dari tokoh-tokoh dalam rentan usia di bawah 30 tahun. Soekarno mendirikan partai di usia muda.
"Tokoh era kemerdekaan membuat langkah kongkrit di usia muda. Ini bukan kepentingan PSI, namun untuk seluruh anak muda yang berproses di politik dan berjuang membangun bangsa," katanya. (RC)