Langgam.id – Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh mengusulkan kuliner khas daerah, Randang masuk sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO di Indonesia.
Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan, pemerintah sudah mengupayakan rebranding Kota Payakumbuh dari Kota Batiah menjadi Kota Randang.
“Dunia luar sudah mulai melirik, upaya kita sudah mulai membuahkan hasil,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Sabtu (26/10/2019).
Erwin mengklaim, gagasan tersebut merupakan gagasan yang luar biasa. “Kita memilih sebuah penamaan, dari Kota Batiah kita gagas jadi Kota Randang. Ini suatu langkah yang dimaknai dunia luar sebagai hal luar biasa,” ungkapnya.
Rebranding tersebut, kata Erwin, juga mendapat respon positif dari daerah lain. “Ini adalah peluang yang coba ditangkap pemko. Kita juga mendapat bantuan dari kementerian terkait,” jelasnya.
Menurutnya, Payakumbuh Kota Randang saat ini sedang diusulkan menjadi salah satu warisan budaya dunia atau UNESCO’s World Heritage Sites.
Hingga saat ini, rebranding yang dilakukan, sudah mulai berdampak, salah satu contoh, penjualan Randang yang diproduksi UKM setempat sudah mulai meningkat. “Manfaatnya sudah dirasakan dunia swasta kita. Di sentra pondok promosi bisa terjual 200-300 kg Rendang perhari,” katanya. (*/ZE)