Langgam.id - Marketing Operation Region (MOR) 1 PT Pertamina mengklaim di pertengahan Oktober 2019 rata-rata penyaluran elpiji 3 kilogram di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) mencapai 26.000 tabung perhari. Angka ini meningkat 19 persen dibandingkan bulan lalu dengan periode yang sama.
Officer Communication and Relations Pertamina MOR 1, Haris Yanuanza mengatakan, distribusi elpiji 3 Kilogram yang mencapai puluhan ribu perhari itu sebagai komitmen dalam menjaga pasokan.
"Beberapa waktu lalu kami juga sudah menambah ektra fakultatif sebanyak 147.000 tabung. Pertamina memastikan komitmen stok elpiji di Kota Padang sudah berjalan normal. Kami terus melakukan upaya-upaya normalisasi," ujar Haris kepada wartawan di salah satu Pangkalan, Jumat (18/10/2019) sore.
Haris beserta jajaran PT Pertamina MOR 1 sebelumnya melakukan pemantauan atas ketersediaan stok elpiji 3 kilogram di Pangkalan Saharudin yang berada di kawasan Ulak Karang, Kota Padang. Di sini, dipastikan ketersediaan stok elpiji tersedia diperuntukkan untuk masyarakat miskin dan usaha mikro.
Terkait keterlambatan stok beberapa waktu lalu, Haris mengungkapkan, hal itu diduga terkendala di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Sebab, tabung-tabung elpiji 3 kilogram diplester yang mengakibatkan memakan waktu sebelum didistribusikan ke pangkalan.
"Bahwa tabung-tabung itu diplester di SPBE, jadi membutuhkan waktu. Saya analogikan pada saat servis sepeda motor bahwa pada periode tertentu, ada waktu servis itu memakan waktu. Mungkin di saat itu dimanfaatkan regulator," katanya.
Namun, kata Haris, PT Pertamina telah mengantisipasi berlarutnya keterlambatan distribusi elpiji dengan penambahan alokasi sebanyak 9,8 persen. Sehingga, pemasokan ke pangkalan yang ada di Kota Padang tetap tersedia.
"Pertamina sudah mengantisipasi menambah alokasi untuk memastikan distribusi dan pemasokan tersedia. Saya sampaikan bahwa berdasarkan peraturan pemerintah Kementerian ESDM nomor 26 tahun 2009 bahwa elpiji di pangkalan hanya untuk masyarakat miskin dan usaha mikro," tegasnya. (Irwanda/HM)