Pengamat Politik: Anak Muda Sudah Membuka Ruang Berpolitik

Langgam.id - Pengamat politik yang juga Dosen Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Prof Asrinaldi mengatakan, para pendiri Republik Indonesia yang berasal dari Sumatra Barat merupakan anak muda yang merantau.

"Kita punya ruang sejarah yang bisa kita pelajari," kata Asrinaldi saat Ngopi atau Ngobrol Politik yang digelar Ranah Politik di V-Coffe Padang, Rabu (28/12/2022).

Ia menyebutkan saat ini juga ada beberapa anak muda yang memimpin daerah di Sumbar. Di antaranya sebut saja Wali Kota Padang panjang, Sijunjung, Bukitinggi, Dharmasraya dan lainnya.

"Tanpa kita sadari anak muda ini sudah membuka ruang untuk berpolitik. Jangan politik ini diwarnai oleh orang yang itu lagi itu lagi," jelasnya.

Tantangan saat ini, kata Asrinaldi, anak muda masih mencari hiburan, kalau viral baru dicari. Anak muda masih ada patron dalam konteks yang dipercaya dan dijadikan model.

"Kalau itu bisa dipegang akan maksimal suaranya. Dari sekarang Bentuk komunitas kalau memang ingin serius ikut kontestasi," katanya.

"Kalau mau maju peta harus jelas, kalkulasi rasional itu penting. Harus mulai dari sekarang dengan memantapkan komitmen kalau ingin maju. Kalah menang itu biasa, tetapi strategi yang dijalankan dari sendiri," sambung Asrinaldi.

Menurutnya, yang banyak terjadi pada anak muda kalah kontestasi politik lalu mundur. Kalau dirawat dengan kegiatan sosial ekonomi, sehingga punya modal untuk selanjutnya.

"Karakter Sumbar masyarakatnya pemilih yang rasional, prinsip dalam politik itu komunikasi. Saya yakin dan percaya ruang anak muda itu ada," kata dia.

Ngopi atau Ngobrol Politik ini berlangsung hangat. Setiap pembicara mengemukakan pandangan tentang Anak Muda Sumbar di Pemilu 2024 nanti.

Diketahui pembicara selain Asrinaldi, juga ada Fadli Ramadhani yang merupakan Peneliti Perludem. Selanjutnya Ketua KNPI Sumbar, Nanda Satria, Ketua KADIN Padang, Irvan Amran dan Politisi Muda, Ikhsan Fausta Anilia.

Peneliti Perludem Fadli Ramadhani mengatakan, butuh cara tersendiri untuk bagaimana mengajak anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam politik atau pemilu 2024.

"Menjelaskan kenapa berpartisipasi dalam pemilu itu tidak mudah kepada anak muda. Tidak mudah meyakinkan anak muda untuk itu," kata dia.

Ia menyebutkan, harus mencari pola bagaimana meyakinkan anak muda bahwa orang yang akan dipilih melalui proses pemilu itu orang yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. (*/SS)