Langgam.id - Pemerintah Kota Pariaman berkomitmen mewujudkan akses sanitasi aman dan layak tahun depan. Hanya saja, 1.649 warga di sana belum memiliki jamban.
"Solusi yang kita lakukan, membangun 1.000 (jamban, red) dari dana hibah, dan 500 dari dana desa. Kemudian 149 dari CSR, Baznas dan bantuan lainnya sehingga semuanya sudah memiliki jamban," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Dia mengaku berkomitmen mewujudkan kota sehat terintegrasi dengan akses sanitasi aman dan layak tahun 2023. Hal itu ditandai dengan penandatangan berita acara ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) antara dirinya dengan Ketua Tim Verifikasi ODF Provinsi Sumatera Barat Ahmad Mardanus, Kamis (22/12/2022).
Genius Umar mengatakan, untuk mengetahui berapa tingkat presentasi ODF Kota Pariaman, saat ini di sana masih sisa 1.649 warga yang belum memiliki jamban.
Pemko akan segera mendata masyarakat yang belum memiliki jamban secara by name by addrees melalui Kartu Keluarga (KK). Selain itu, bagi warga yang septiktanknya tidak sesuai, akan diperbaiki lagi.
"Semua ini akan kita lakukan bersama dengan seluruh OPD di lingkungan Pemko Pariaman dan forum kota sehat. Ini langkah Kota Pariaman menuju kota sehat terintegrasi dengan warganya yang memiliki jamban 100 persen," katanya.
Ahmad Mardanus menjelaskan, verikasi ODF Kota Pariaman dilakukan dengan dua agenda, yakni dengan melakukan bedah dokumen dan kunjungan lapangan. Dari verifikasi itu disimpulkan Kota Pariaman sudah Stop BABS.
Baca Juga: Gubernur Sebut Nagari Galugua di Limapuluh Kota Darurat Sanitasi
Lebih lanjut, Ahmad Mardanus menerangkan, meski telah dinilai baik, pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala minimal 1 kali 6 bulan. Jika dijumpai warga yang buang air besar sembarangan, status ODF Kota Pariaman akan dicabut.