Langgam.id - Salah satu keluarga, warga di Kampung Gadang Padusunan, Kota Pariaman, Sumatra Barat menghibahkan tanah dan rela rumah keluarga dirobohkan demi jalan umum.
Ulfa Hidayat (33), perwakilan keluarga yang menghibahkan tanah mengatakan, keputusan tersebut sudah disepakati keluarganya.
Diskominfo Pariaman merilis, Ulfa yang berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur, pulang kampung untuk menyaksikan rumah keluarganya dirobohkan pada Senin (5/12/2022).
Jalan yang dibangun di atas rumah tersebut, menurut rilis itu, akan menghubungkan Dusun Kuraitaji dengan dusun tetangga, Bulukan, Desa Kampung Baru Padusunan.
“Sekitar sepuluh tahun yang lalu, pihak pemerintah juga pernah merencanakan akan membuat jalan ini namun belum ada kesepakatan dengan keluarga kami sebagai pemilik tanah dan rumah,” ujar Ulfa, sebagaimana dirilis Diskominfo di situs resmi Pemko.
Baru-baru ini, menurutnya, Wali Kota Genius Umar mengkomunikasikannya kepada kakak Ulfa yang tinggal di kampung. Genius mengutarakan niatnya untuk kembali membuka jalan di tanah tersebut.
“Kemudian, kakak kami tadi memusyawarahkan kepada kami beradik kakak, sampai kami sepakat untuk merelakan rumah dirubuhkan karena terkena dampak pelebaran jalan,” kata anak ketujuh dari sembilan orang bersaudara ini.
Baca Juga: Kota Pariaman Raih Penghargaan Gerakan Smart City 2022
Pria yang akrab dipanggil Ul tersebut berserta saudara yang lain mengaku pulang kampung untuk menyaksikan langsung proses merobohkan rumah tempat ia dibesarkan tersebut
“Setelah rumah ini dirobohkan, Pak Wali Kota berjanji akan membangunkan sebuah rumah di samping rumah yang sudah dirobohkan ini karena terpakai oleh jalan selebar tujuh meter,” ujarnya.
“Niat kami sekeluarga adalah adalah semoga jalan yang akan dibangun ini bermanfaat bagi masyarakat dan semoga Allah SWT mencatat sebagai amal jariah bagi kedua orang tua dan keluarga kami,” katanya.
Wako Genius Umar membenarkan janji tersebut. “Kami akan membuatkan kembali sebuah rumah sesuai permintaan keluarga Ul, di sebelah rumah yang sudah dirobohkan,” katanya.
Menurutnya, jalan yang akan dibuat di desa itu sudah lama terkendala dengan rumah keluarga Ulfa Hidayat. “Kalau kita buka jalan ini maka rumah keluarga Ul harus dirobohkan karena sisi lainnya adalah tebing, sehingga pelebaran jalan hanya ke arah rumah Ul,” ujar Genius.
Dengan komunikasi yang baik, menurutnya, Ul dan keluarga mau dengan sukarela merubuhkan rumah ukuran 8x12 meter dan menghibahkan tanahnya sebagai jalan.
Menurut Genius, Wako uang untuk pembangunan kembali rumah Ul berasal dari sumbangan berbagai pihak seperti perantau, masyarakat dan Baznas Kota Pariaman.
“Atas nama Pemko Pariaman kami sangat berterimakasih kepada Ul dan keluarga. Semoga ini dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Jalan ini bisa dimanfaatkan oleh semua pihak untuk beraktivitas dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Berdasar catatan Diskominfo, selama dua tahun terakhir, Pemko Pariaman ini Pemerintah Kota Pariaman gencar membuka akses jalan baru tanpa anggaran daerah. Tercatat sudah 17 ruas jalan yang dibuka sejak akhir 2021 hingga sekarang.
Pembukaan jalan tersebut, melibatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar melalui gotong royong bahkan ada warga Pariaman yang mau menghibahkan tanahnya untuk dijadikan jalan seperti Keluarga Ulfa Hidayat. (*/SS)