Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) mengajak seluruh elemen masyarakat ikut mencari solusi terhadap persoalan kenakalan remaja yang telah meresahkan saat ini, salah satunya menghisap lem.
Hal itu disampaikan Supardi ketika menjadi narasumber dalam penyuluhan keliling di Kota Payakumbuh, Kamis (8/9/2022).
Berkembangnya fenomena tersebut, kata Supardi, harus dicarikan solusinya, agar marwah Kota Payakumbuh tetap terjaga.
Pada momentum itu, Supardi melakukan penyuluhan untuk Kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur serta membentuk tim tangan di atas yang berfungsi mengumpulkan sedikit rezeki dari masyarakat dan disalurkan kepada yang membutuhkan.Setelah sosialisasi dengan masyarakat Kelurahan Balai Jariang, Supardi juga sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Patang Tangah Payobadar, pada kesempatan itu, Supardi juga membahas persoalan yang sama dan berupaya mencarikan solusinya terhadap fenomena sosial yang berkembang.
Di sisi lain, dia mengatakan pada beberapa tahun lalu, seluruh daerah dilanda penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya yaitu Covid-19, pandemi itu meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan dari ekonomi yang anjlok hingga terganggunya sistem pendidikan. “Ada yang lebih buruk, yaitu tingkat kemiskinan dan pengangguran juga meningkat,” ujar Supardi.Dia menjelaskan, pada sistem pendidikan pergeseran pun terjadi, jika setiap pagi anak diajarkan oleh guru secara langsung, pada saat itu terpaksa belajar di rumah dengan sistem daring. “HP yang dulunya untuk berkomunikasi telah beralih fungsi sebagai media menerima pelajaran,” ungkapnya.
Kondisi itu, lanjut Supardi, berlangsung hingga 2021, ketika Covid-19 bisa dikendalikan dan belajar kembali pada sistem tatap muka, maka banyak yang tidak biasa, hingga angka tinggal kelas pun meningkat.Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Sosialisasikan Perda Nomor 2 Tahun 2019 di Payakumbuh
Jadi, sebut Supardi, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama melalui program penyuluhan keliling, dan diharapkan masyarakat lebih peka dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial. "Begitulah kondisi sosial yang terjadi pada tahun 2022, jika tidak dicarikan solusinya maka ini akan menjadi bom waktu dikemudian hari," katanya.
—