Langgam.id - Sebanyak 19 grup tari bakal tampil dalam Pagelaran Karya Gusmiati Suid, Sabtu dan Minggu (10-11 September) ini. Masing-masing grup akan memainkan Tari Rantak dan Tari Cewang karya Gusmiati Suid dalam versi yang masih asli. Para peserta pegelaran terdiri atas dua kategori, yaitu anak berusia 6-12 tahun dan remaja usia 13-19 tahun.
Sanggar Tari Cahayo Bundo dari Kota Padang salah satunya. Sanggar yang dipimpin oleh Reni Devita atau biasa disapa Ade ini akan memainkan Tari Cewang dalam kategori anak-anak. Menurut Ade, anak-anak didiknya sangat antusias mengikuti pagelaran ini.
“Anak-anak sangat antusias sepanjang latihan”, kata Ade.
Antusiasme itu muncul terutama karena Tari Cewang yang akan mereka tampilkan berbeda dengan Tari Cewang yang selama ini beredar di masyarakat umum.
“Tari Cewang yang dikenal anak-anak dan masyarakat umumnya ‘kan tari yang sudah dimodifikasi, namun kali ini yang ditampilkan yang aslinya,” lanjut Ade.
Meski materinya agak berat untuk anak-anak, tapi menurut Ade, bagus untuk latihan anak-anak.
“Latihan Tari Cewang yang asli ini sangat beguna bagi anak-anak, menambah pembendaraharaan gerak tari mereka,” katanya lagi.
Selain mengasah skil, keikutsertaan Cahayo Bundo juga dinilai Ade membuat anak-anak hari ini, khususnya penari anak dari sanggarnya, jadi lebih mengenal sosok dan karya Gusmiatai Suid.
“Pagelaran ini mengenalkan satu lagi karya Gusmiati Suid, maestro yang kita punya. Mereka sebelumnya lebih akrab dengan Tari Rantak saja, kini mereka tahu dengan karya lainnya yaitu Tari Cewang,” tambahnya.
Ade sendiri sangat mengapresiasi pemilihan Tari Cewang sebagai tari wajib dalam pagelaran ini. Menurutnya baru kali ini Tari Cewang dalam bentuk aslinya difestivalkan seperti ini. Mantan penari dari Sanggar Alang Babega ini mengatakan, pada masa-masa sebelumnya, yang lebih sering ditampilakan di ruang publik adalah Tari Cewang yang sudah dimodifikasi.
Selain Sanggar Cahayo Bundo, akan tampil juga sejumlah sanggar lainnya, seperti Sanggar Sikambang Manih, Sanggar Seni Sayak nan Landai, Sanggar Galatiak Minang, Sanggar Seni Bundo Kanduang, Sanggar Tari dan Musik Sofyani, Sanggar Tari Alang Babega, Sanggar Galatiak Pitameh.
Juga Sanggar Seni Tari dan Musik Mutiara Minang, Sanggar Seni Susan, Sanggar Taratak Bundo, Satampang Baniah, Sanggar Tari Saiyo Sakato, dan lainnya.
Sebagai apresiasi, total hadiah Rp40 juta akan diberikan untuk lima pemenang di masing-masing kategori. Pagelaran ini dilaksanakan UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dengan anggaran yang berasal dari dana aspirasi anggota DPRD Sumbar Fraksi Gerindra, Hidayat.
Yosi Nofa S.Sn, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Sumater Barat, mengatakan pagelaran tersebut diadakan untuk memperingati dua dekade wafatnya Gusmiati Suid yang meninggal pada 28 September 2001 lalu.
Di samping itu, lanjut Yosi, kegiatan ini juga diharapkan memicu koreografer dan penata tari hari ini untuk terus berkarya mengikuti jejak Gusmiati Suid.
Acara yang digelar selama dua hari ini, akan dimulai Sabtu siang jam 14.00 WIB bertempat di Lantai V Gedung Dinas Kebudayaan Sumatera Barat. Sedang pada Minggu pagelaran dimulai semenjak jam 8.00 WIB masih di tempat yang sama.
--
Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.