Masyarakat merasa tidak puas dengan rasa masakan bila tidak menambahkan dengan micin atau MSG. Micin adalah bahan penyedap yang berbentuk garam terdiri dari sodium/natrium dan glutamat yang mampu menguatkan cita rasa makanan.
Tetapi penyedap ini sudah diketahui bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan. Bila terus memakai micin saat memasak juga mengakibatkan dampak kesehatan dalam jangka panjang.
Untuk menyedapkan makanan dapat menggunakan penyedap alami. Penyedap alami pengganti micin ini dapat temukan dimana-mana. Bahkan beberapa bumbu masak dapat diolah mendadi penyedap alami menggantikan micin. Salah satunya adalah jamur tiram.
Jamur tiram (Pleorotus, Sp) merupakan komoditas yang mudah busuk atau rusak jika penanganannya tidak dilakukan secara benar dan hati-hati. Kerusakan mekanis yang terjadi saat panen, sortasi, penyimpanan dan pengangkutan sangat mempengaruhi mutu jamur.
Menurut penelitian Djarijah (2001) jamur tiram mempunyai kadar air yang cukup tinggi yaitu 86,6%. Kadar air yang tinggi dapat mempengaruhi daya tahan bahan pangan terhadap mikroorganisme yang dinyatakan dalam aktivitas air (Aw).
Produksi jamur tiram di Indonesia cukup besar dibandingkan dengan jenis jamur lainnya Jamur tiram putih dengan teksturnya yang lembut, penampilannya yang menarik dan memiliki cita rasa yang khas sehingga mudah dipadukan dengan berbagai olahan/masakan.
Jamur tiram putih pada saat ini dikenal sebagai jamur pangan memiliki kandungan gizi fungsionalnya seperti kandungan protein yang relatif tinggi, juga mengandung vitamin, karbohidrat, serat, mineral, asam amino esensial, kandungan lemak dan asam lemak tidak jenuh relatif rendah yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Sebagian besar produksi jamur tiram dipasarkan dalam bentuk segar. Namun, dengan adanya kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi jamur tiram putih dapat diolah menjadi berbagai macam olahan pangan menjadi penyedap alami yang bisa digunakan yang ditambahkan untuk bumbu masakan.
* Dosen Program Studi Teknlogi Industri Pertanian (TIP), Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), Unand