Langgam.id - PT Pertamina Sumatra Barat mensosialisasikan pendaftaran pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kepada Pemko Payakumbuh di Aula Ngalau Indah Balai Kota Payakumbuh, Jumat (12/8/2022).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh OPD di lingkungan Pemko Payakumbuh dengan harapan disosialisasikan kembali kepada seluruh masyarakat Payakumbuh.
Hal ini karena berdasarkan informasi dari PT Pertamina, pembelian BBM bersubsidi menggunakan aplikasi mypertamina akan berlaku mulai Oktober 2022.
Sales Branch Manager Pertamina Rayon Empat Sumbar Muhammad Yudistira mengatakan, secara bertahap untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Biosolar dan pertalite roda empat wajib terdaftar di mypertamina.
"Nanti untuk pembelian pertalite dan biosolar, petugas SPBU akan menannyak kan QRcodenya, kalau pembeli tidak memilikinya maka tidak bisa dilakukan pengisian bbm jenis tersebut," katanya.
Dia menerangkan, untuk mendapatkan QRcode tersebut, masyarakat harus mendaftar di website subsiditepat.mypertamina.id atau bisa langsung mendaftar di posko-posko yang telah disediakan Pertamina.
"Untuk Payakumbuh, kalau ada masyarakat kita yang tidak mengerti dan kesulitan mengakses web atau aplikasinya bisa datang langsung ke SPBU. Sebab disana kita sudah sediakan posko layanan untuk mendapatkan QRcodenya. Nanti petugas kita akan membantu meregistrasikan," terangnya.
"Khusus hari Minggu (14/08) saat car freeday di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, kita akan mendirikan stan disana. Jadi masyarakat kita bisa datang ke sana," tukasnya.
Yudistira menjelaskan, sosialisasi ini dilakukan karena, sampai Juli 2022, untuk penggunaan pertalite dan solar bersubsidi sudah melebihi kuota yang diberikan pemerintah untuk Provinsi Sumbar perbulannya.
Untuk pertalite penggunaannya sudah lebih dari 30 persen, sedangkan solar sudah melampaui 11 persen. Supaya ini tidak terus berlanjut, maka pemerintah perlu mengambil langkah untuk mengendalikan hal tersebut dengan sosialisasi kepada masyarakat.
"Yang kita takutkan itu, akhir tahun ini kita di Sumbar akan kehabisan stok untuk pertalite dan biosolar ini. Maka kita saat ini gencat mensosialisasikan pemakaian QRcode ini. Supaya pemakaian BBM subsidi ini tepat sasaran dan sesuai peruntukannya," ucapnya.
"Dan supaya penggunaannya aman saat di SPBU, kita menyarankan masyarakat untuk memprint QRcodenya kedalam bentuk kartu atau melakukan screenshot. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi dualtransmit yang bisa memicu kebakaran di SPBU," terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Asisten II Elzadaswarman menginstruksikan kepada jajarannya untuk mensosialisasikan kembali kepada masyarakat tentang penggunaan dan peruntukan BBM bersubsidi tersebut.
"Harapan kita tentu penyaluran BBM ini tepat sasaran. Sehingga tidak ada lagi kebocoran BBM solar subsidi dan pertalite ini ke industri atau kelompok pemilik kendaraan mewah," pungkasnya.