Langgam.id - Ketua Dewan perwakila Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade mengakui kenegarawanan Prabowo Subianto. Menurut Andre, Prabowo telah menunjukkannya dengan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Karena, hanya negarawan sejati yang mampu melakukannya.
“Kita tahu, pak Prabowo Subianto adalah lawan Pak Jokowi dalam Pilpres 2019. Namun, Pak Prabowo tetap menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan. Sebuah hal yang langka terjadi di perpolitikan manapun di dunia,” ujar Andre melalui keterangan tertulis yang diterima langgam.id, Rabu (6/7/2022).
Andre menegaskan, bahwa Prabowo Subianto merupakan seorang patriot sejati atau pembela tanah air dan bangsa. Banyak hal yang telah dilakukan Prabowo untuk Indonesia. Baik sebagai militer, pengusaha, politisi sampai dengan menjadi Menteri Pertahanan.
Jika Indonesia dipimpin oleh seorang patriot, lanjut Andre, maka akan menjadi lebih baik lagi. Apalagi, pascapandemi Covid-19, diperlukan pemimpin yang lebih kuat.
“Pak Prabowo seorang patriot sejati. Pak Prabowo telah menunjukkan juwa kenegarawanannya kepada rakyat Indonesia. Indonesia butuh Presiden 2024 yang patriot dan negarawan. Insya Allah, Prabowo Presiden 2024,” ucap Andre.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan alasannya mau menjadi anak buah Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam potongan video yang diunggah akun Instagram @fraksipartaigerindra, Rabu (6/7/2022).
Prabowo mengungkapkan, bahwa sejumlah negara menilai saat ini politik Indonesia dalam kondisi stabil. Menurutnya, beberapa negara itu pun bingung dengan langkah Prabowo yang mau menduduki jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) di pemerintahan Jokowi.
Padahal, Prabowo merupakan rival Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. “Politik kita dianggap stabil sekarang. Bayangkan, saya keliling ke mana-mana di dunia, mereka bingung, kok bisa anda rivalnya Pak Jokowi kok anda mau sekarang jadi anak buahnya Pak Jokowi," ujar Prabowo dalam potongan video itu.
Dia berkata, kondisi politik yang stabil seperti yang terjadi di Indonesia saat ini tidak terlihat di Amerika Serikat (AS). Menurutnya, dua parpol di AS, Demokrat dan Republik tidak mau duduk satu meja dalam sejumlah kesempatan.
Bahkan, Prabowo mengungkapkan, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak mengakui kekalahan yang dialami dalam kontestasi pilpres AS yang lalu. “Di 'mbah'-nya demokrasi, AS, Anda lihat antara Partai Demokrat dan Republik sampai sekarang mereka itu kadang-kadang duduk satu meja pun tidak mau. Bahkan, ada presiden mereka, Donald Trump, sampai hari ini belum mengakui bahwa dia kalah," ucapnya.
Prabowo menyampaikan, kondisi politik yang stabil terjadi karena Indonesia menganut filosofi tidak boleh bermusuhan walau berbeda pendapat.
Prabowo menyatakan dirinya tidak bisa marah dengan kekalahan di Pilpres 2019. Menurutnya, jabatan Menteri Pertahanan yang diembannya saat ini merupakan hal yang lumayan.
Baca juga: Andre Rosiade: Warga Sumbar Minta Prabowo Maju Lagi pada Pilpres 2024
“Jadi, kita bisa selesaikan perbedaan pendapat. Tidak bisa 100 persen kita puas, tapi lumayan 70 persen. Saya ingin jadi Presiden, enggak jadi. Mau marah-marah? Mau marah sama Tuhan? Ya enggak bisa. Tapi lumayan, saya Menteri Pertahanan sekarang," katanya. (Advetorial)