Langgam.id - Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 meluncurkan buku berjudul 'Berjuang di Sudut-sudut Tak Terliput'. Goresan tangan Iqbal Aji Daryono itu berisi peran anggota kepolisian yang bertugas di berbagai daerah di Indonesia.
"Buku Berjuang di Sudut-sudut Tak Terliput ini menjelaskan, bagaiamana anggota Polri menjadi ujung tombak warga dalam mengatasi berbagai persoalan," kata Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Dalam buku itu, penulis mencoba berbagi pengalaman, bagaimana polisi bertugas di lapangan dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Meski begitu, polisi mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
"Sehingga apa yang menjadi harapan-harapan masyarakat, bisa diwujudkan. Di mana pun tempat ia bertugas," katanya.
Gatot mengatakan, masih ada kekurangan dari tiap anggota polisi. Meski demikian, Polri selalu berusaha menjadi lebih profesional setiap waktu.
Gatot menyebut masyarakat dapat melihat hal-hal positif yang sudah dilakukan kepolisian dalam buku ‘Berjuang di Sudut-sudut Tak Terliput’. Polri, kata Gatot, selalu terbuka kepada masyarakat yang ingin memberikan kritik.
"Nah, buku ini menggambarkan hal-hal positif. Dan juga masyarakat bisa melihat apa yang dilakukan anggota Polri yang kemudian bisa bermanfaat buat masyarakat," tuturnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, kritik dan masukan dari masyarakat terhadap Polri adalah sebagai bentuk kepedulian. Dia mengaku khawatir saat masyarakat tak mau mengkritik polisi.
"Ketika masyarakat sudah mulai enggan, sudah mulai bosan, dan sudah mulai takut mengkritik polisi, itu yang kita khawatirkan, kita takutkan," katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, 12 Profesor Wanita di Peternakan Unand Terbitkan Buku
Sebaliknya, lanjut Dedi, ketika masyarakat masih mengkritik polisi, dengan saran dan masukan baik, itu merupakan suatu bentuk rasa cinta masyarakat pada kepolisian.
---