Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Muhammadiyah Sumbar meminta agar mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka dengan hati sejuk.
Langgam.id - Mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi bakal terjun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka hari ini, Senin (11/4/2022). Termasuk dari Sumatra Barat (Sumbar) yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sumbar (BEM SB).
Di Sumbar, aksi demonstrasi itu bakal dipusatkan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar di Jalan S Parman, Nomor 221, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
Menanggapi aksi demonstrasi itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Shofwan Karim meminta agar mahasiswa menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan, agar tak berbenturan dengan pihak keamaan.
"Kita berharap, mahasiswa kita menyuarakan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan solusi. Dan mahasiswa menyampaikan dengan cara kepala dingin, hati sejuk dan ucapan terkontrol sesuai budaya," ujar Shofwan Karim kepada langgam.id, Minggu (10/4/2022) malam.
Shofwan mengakui, bahwa ia mengikuti perkembangan rencana aksi demo mahasiswa ini di Jakarta, termasuk di Sumbar. Dalam negara demokrasi, menyampaikan aspirasi dengan unjuk rasa merupakan hal biasa.
Namun, kata Shofwan, mahasiswa juga harus mengikuti perkembangan, bahwa Presiden Joko Widodo telah menegaskan tidak ada penundaan pemilu. Pemilu bakal digelar 24 Februari 2024.
"Dan tidak ada isu presiden tiga periode. Tapi tuntutan (mahasiswa) tidak hanya itu, soal minyak goreng atau BBM. Yang penting dijaga, jangan sampai terprovokasi," ungkapnya.
Shofwan yakin, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dapat berlangsung dengan kepala dingin, hati lapang dan arif. Dan ia mengajak agar bersama-sama menjaga pembangunan bangsa.
"Kemudian, (kita-red) ingin negara tetap maju dan pemerintah stabil harga pangan stabil. Kita harapkan, jangan sampai di luar tuntutan. Dan tentu harus dengan sabar, jangan berbenturan dengan pihak keamanan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, BEM SB akan menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksi hari ini. Di antaranya, meminta Presiden Joko Widodo secara tegas menolak tiga periode dan menolak penundaan pemilu.
"Kami juga meminta kepada pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan permalasahkan harga pokok yang naik," ujar Koordinator Daerah I BEM SB, Aprian Candra kepada langgam.id.
Selanjutnya, kata Aprian, mereka juga meminta pemerintah menuntaskan persoalan mafia minyak goreng. Terkahir, tuntutan mahasiswa merupakan isu daerah.
Ia menyebutkan, tuntutan isu daerah itu terkait evaluasi satu tahun Mahyeldi-Audy. Apalagi, sampai saat ini gubernur belum menepati janjinya untuk bertemu mahasiswa.
Baca juga: BEM SB Juga Bakal Demo 11 April 2022, Pusat Aksi di Kantor DPRD Sumbar
"Ini juga kami minta kepada legislatif agar bisa dipertemukan dengan gubernur. Tuntutan secara garis besar adalah permalasahkan di Sumbar, mulai dari soal agraria di Mentawai dan Pasaman, instruktur, dan pendidikan, yakni kesejahteraan guru honorer," katanya.
—