Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: FAH UIN IB Padang targetkan memiliki tiga profesor baru tahun ini (2022).
Langgam.id - Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang targetkan memiliki tiga profesor baru tahun ini (2022).
Dekan FAH UIN IB Padang, Nelmawarni mengatakan, tahun ini ada beberapa dosen FAH yang sedang mengsurulkan bahan untuk jadi guru besar.
"Kita berharap, FAH ada tiga profesor baru tahun ini, dan semoga tidak ada kendala dosen-dosen kita yang dengan mengusulak bahan untuk guru besar tersebut," ujar Nelmawarni dalam keterangan tertulis yang diterima Langgam.id, Minggu (27/3/2022).
Lalu, Nelmawarnai juga berharap, adanya peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi karya ilmiah dari 30 dosen FAH yang ikut dalam Academic Writing yang digelar sejak Jumat (25/3/2022) di Hotel Nan Tongga Pariaman.
Bahkan, kata Nelmawarni, setelah tiga hari mengikuti pelatihan, para dosen yang ikut pelatihan dan menulis karya ilmiah juga telah menuntaskan revisi karya mereka.
Nelmawarni juga optimis akan terjadi peningkatan kualitas publikasi ilmiah tahun ini. "Kita targetkan semua artikel yang dikerjakan selama tiga hari ini bisa dipublish tahun ini," ucapnya.
Kegiatan ini, lanjut Nelmawarni, merupakan salah satu upaya pimpinan FAH untuk meningkatkan status akreditasi kampus untuk jadi unggul.
"Beberapa prodi di FAH tahun ini sedang mengejar target akreditasi unggul. Karena itu, FAH membantu dengan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah dosen," katanya.
Tentang publikasi ilmiah dosen, menurut Nelmawarni sudah bagus. FAH juga punya beberapa jurnal yang terkreditasi Sinta. Namun, ia mengharapkan konsistensi dosen agar terus menulis dan mengupayakan publikasi ke jurnal-jurnal yang bereputasi internasional.
Baca juga: Pandangan Guru Besar UIN IB Padang Soal Pawang Hujan
Selama workshop, dosen-dosen FAH dipandu oleh Dr Pramono (Universitas Andalas), Dr. Parmin (IAIN Kudus) dan Dr. Muhibbur Rahman (Pengelolaan Jurnal QIJIS IAIN Kudus). Bersama mereka, dosen-dosen berdiskusi banyak tentang banyak hal. Terutama dalam memperkuat mutu publikasi ilmiah, baik dari segi aspek tema penelitian ataupun strategi bagaimana menonjolkan temuan kebaruan (novelty) dari sebuah artikel jurnal. (Rls/MN)
—