Ketika Hidup Kian Efisien dengan Nagari Mobile Banking

Langgam.id - Sejak awal tahun lalu, Deva Risa (31) mulai aktif menggunakan aplikasi mobile banking Bank Nagari. Ibu satu anak itu menggunakan aplikasi tersebut untuk bertransaksi harian, transfer, bayar tagihan, hingga belanja.

Meski sudah menjadi nasabah Bank Nagari sejak awal kuliah di UIN Imam Bonjol (IAIN) pada 2009 lalu, ia baru tahu kalau bank kebanggaan urang awak itu sudah menyediakan aplikasi mobile.

“Baru pake (aplikasi) setahun terakhir lah, telat tahu,” katanya sambil tertawa, Rabu (23/3/2022).

Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi tersebut. Apalagi selama pandemi covid-19, di mana kegiatan di luar rumah juga terbatas. Sehingga, kehadiran aplikasi perbankan sangat dibutuhkan.

Risa bercerita, biasanya setiap awal bulan dirinya rutin ke ATM Bank Nagari untuk tarik uang. Kemudian, uang itu disisihkan untuk belanja harian, serta bayar-bayar tagihan bulanan untuk listrik dan air.

“Biasanya bayar (PDAM dan listrik) lewat pos. Sejak menggunakan mobile banking Bank Nagari ga ada lagi ke pos,” ujar pegawai di Universitas Andalas itu.

Ia juga menggunakan layanan digital Bank Nagari itu untuk memantau arus kas rekeningnya, yang digunakan untuk usaha sampingan berjualan online. Selain itu, juga untuk keperluan lain seperti beli pulsa dan paket data.

Tak hanya Risa, temannya Friska Putri (31) juga mengaku terbantu dengan adanya layanan mobil banking Bank Nagari. Maklum pembayaran payroll di tempat kerjanya melalui rekening Bank Nagari.

Selain untuk bayar-bayar, imbunya, ia juga menggunakan layanan mobile banking itu top up ke aplikasi uang elektronik LinkAja ataupun Ovo miliknya. Sehingga, belanja – belanja jadi lebih mudah.

“Karena kalau belanja pake LinkAja atau Ovo ini kan juga banyak promonya,” kata ibu dua anak itu.

Namun, menurutnya, meski sudah memiliki layanan terbilang lengkap, Bank Nagari mesti perlu memperbanyak kerjasama dengan merchant e-commerce untuk pembayaran belanja langsung.

Ia mencontohkan layanan pembayaran langsung ke Shoope atau pun marketplace lainnya di Bank Nagari belum lengkap. “Baru ada Tokopedia, maunya kita sebagai pengguna lebih banyak lagi lah layanannya, biar banyak pilihan,” sebut Friska.

Menurutnya, di era sekarang kehadiran mobile banking adalah suatu keharusan karena setiap orang butuh efisiensi dalam aktivitas sehari-hari. Apalagi, bagi mereka yang bekerja fullday dari pagi hingga sore, jelas butuh layanan digital banking yang lengkap, mudah dan aman.

Satu lagi, kehadiran layanan digital membantu setiap orang menjadi lebih produktif. Di tempat kerja misalnya, pegawai seperti Risa dan Friska tidak harus lagi minta izin di jam kantor hanya untuk membayar tagihan air dan listrik. Semua, kini cukup sekali pencet dari genggaman.

Tingkatkan Digitalisasi

Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad tampak sumringah saat memaparkan kinerja keuangan Bank Nagari Tahun Buku 2021 kepada media pada Jumat (21/1/2022) lalu. Bukan tanpa alasan, kinerja Bank Nagari tahun lalu memang patut diapresiasi tinggi. Membukukan laba terbesar sepanjang sejarah bank tersebut, yakni Rp416 miliar.

Pak Jek, sapaan akrab Muhammad Irsyad mengungkapkan salah satu faktor yang ikut mendorong tingginya perolehan laba bank itu adalah kebijakan digitalisasi yang dilakukan sejak 2017 lalu.

“Sudah keliatan hasilnya. Pendapatan fee based income kita tahun lalu naik signifikan mencapai Rp36,3 miliar. Saya perkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ketika menjabat Direktur Keuangan saat itu, Pak Jek memang getol mempercepat digitalisasi Bank Nagari. Berbagai layanan digital terus dikembangkan. Salah satunya adalah layanan Nagari Mobile Banking yang resmi diluncurkan pada Rabu (17/11/2018).

Peluncuran layanan itu menandai transformasi digital Bank Nagari. Meski terbilang lambat dibanding bank-bank umum lainnya, tetapi Bank Nagari terus membenahi layanan dan meningkatkan kualitasnya.

Saat ini, layanan Nagari Mobile Banking sudah sangat lengkap. Tersedia mulai dari transfer ke rekening sesama Bank Nagari, bank lain atau ke rekening virtual.

Kemudian, tarik tunai, top up uang elektronik, pembayaran tagihan listrik, air, asuransi, kartu kredit, BPJS, e-commerce hingga pembayaran pajak daerah.

Selain itu, Bank Nagari juga melengkapi layanan tersebut dengan ketersediaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai merchant hingga masjid. Sehingga memudahkan nasabah untuk transaksi belanja atau bersedekah di masjid dengan hanya barcode lewat smartphone.

“Transformasi digital sejak 2017 lalu terus kita tingkatkan dengan berbagai layanan yang berorientasi milenial. Bukti keberhasilannya tercermin dengan meningkatnya jumlah pengguna (user) 41,40 persen, dan transaksi juga meningkat 34,32 persen,” kata Irsyad, dalam peringatan HUT ke 60 Bank Nagari, Sabtu (12/3/2022).

Data perseroan per Desember 2021 mencatat, pengguna layanan Nagari Mobile Banking sudah mencapai 149.155 pengguna atau naik 71,26 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan rata-rata transaksi bulanan mencapai 548.710 transaksi dengan nominal rata-rata Rp574 miliar. Bahkan per Desember 2021, transaksi mobile banking Bank Nagari mencapai puncaknya yaitu 801.770 transaksi dengan nominal Rp892 miliar.

Jelas sebuah angka yang fantantis untuk ukuran sebuah bank yang baru hitungan tahun bertransformasi ke digital banking.

Selain layanan Nagari Mobile Banking, layanan digital lainnya dari bank yang berdiri sejak 1962 itu, juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Layanan Nagari Cash Management misalnya, tumbuh 46,77 persen menjadi 104.898 pengguna.

Kemudian, layanan Nagari Portal Payment tumbuh 97,57 persen menjadi 731 pengguna, dan layanan Autodebet tumbuh 29,70 persen menjadi 33.113 pengguna.

Selanjutnya, juga pengguna SMS Banking naik 35,73 persen menjadi 226.182 pengguna, dan layanan SMS Notifikasi tumbuh 32,61 persen dengan 397.715 pengguna.

Merchant QRIS Bank Nagari juga mengalami peningkatan sebesar 155,52 persen menjadi 17.212 pengguna, dan outlet QRIS tumbuh 152,45 persen menjadi 17.679 pengguna. Dampaknya, transaksi digital juga mengalami peningkatan signifikan.

Tingginya transaksi digital ini lah yang mempengaruhi perolehan fee based income atau pendapatan di luar pendapatan bunga, yang tahun lalu mencapai Rp36,3 miliar.

Irsyad menuturkan, ke depan, Bank Nagari akan terus melakukan pengembangan digital dan meningkatkan layanan guna memberikan kenyamanan kepada pengguna. Dan tentu saja berkontribusi meningkatkan pendapatan laba bank.

Adapun, untuk kinerja 2021, Bank Nagari mencatatkan perolehan laba mencapai Rp416,29 miliar. Aset mencapai Rp28,25 triliun atau tumbuh 10,52 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp26,7 triliun.

Penyaluran kredit sebesar Rp20,99 triliun atau tumbuh 7,46 persen dari periode sebelumnya Rp19,53 triliun. Dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sepanjang tahun lalu tumbuh 12,7 persen dari Rp20,41 triliun menjadi Rp22,99 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, rasio keuangan bank juga membaik dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 21,6 persen, return on asset (ROA) sebesar 1,98 persen, loan to deposit ratio (LDR) sebesar 91,25 persen, dan non performing loan (NPL) sebesar 2,48 persen.

Rasio BOPO (beban operasional terhadap pendapatan operasional) juga membaik menjadi 81,51 persen sehingga bank semakin efisien, rasio net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih mencapai 6,75 persen, dan hanya rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang masih rendah di angka 48,45 persen.

Dengan pencaian tersebut, Bank Nagari menguasai 36,51 persen aset perbankan Sumbar. Artinya dari sekitar 20 bank yang beroperasi di Sumbar, Bank Nagari masih menjadi pilihan utama dan digunakan sebagian besar masyarakat ranah Minang.

Harapannya, sesuai misi HUT ke 60 Bank Nagari, transformasi digital itu bisa menjadi trigger atau pemicu meningkatnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

—