Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ketua DPRD Sumbar Supardi mengingatkan gubernur agar hati-hati dalam memberikan statement soal Bank Nagari.
Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) Supardi menanggapi pernyataan Gubernur Mahyeldi soal Bank Nagari. Dia mengingatkan agar hati-hati dalam mengambil kebijakan terhadap bank milik daerah tersebut.
Hal ini menanggapi pernyataan Gubernur Mahyeldi bahwa bagi manajemen yang tidak setuju terhadap konversi Bank Nagari menjadi bank syariah, sebaiknya segera mengundurkan diri.
"Saya ingatkan pada gubernur, gubernur bukan pemilik Bank Nagari, jadi jangan coba-coba mengkebiri bank, bank itu trust atau kepercayaan," katanya, Kamis (10/3/2022).
Supardi menjelaskan, kepercayaan tentu harus dijaga. Jika diobok-obok bank itu, maka bisa jadi publik tidak percaya lagi kepada Bank Nagari. Kepercayaan publik harus dijaga.
Dia mengatakan, pemegang saham Bank Nagari adalah 19 kabupaten kota ditambah Pemprov Sumbar. Kalau digabungkan semua daerah maka total sahamnya bernilai sekitar Rp3 triliun, sementara aset Bank Nagari secara keseluruhan ada sekitar Rp30 triliun.
Soal ini menurut dia harus dipikirkan dengan matang. Kalau gubernur mengancam-ancam terus orang yang punya uang melihat Bank Nagari tidak stabil, hal ini tentu jadi mengkhawatirkan.
Bisa saja terangnya, para pemilik uang atau corporate yang nilainya lebih besar itu menarik semua uangnya sehingga Bank Nagari bisa kolaps.
"Kalau ditarik uangnya siapa yang mau ganti? Yang punya modal cuma Rp3 triliun, saya ingatkan gubernur, hati-hati mengeluarkan statement soal itu, DPRD saja menahan-nahan diri soal itu," katanya.
Supardi menambahkan, saat ini DPRD Sumbar juga masih memproses Ranperda konversi Bank Nagari menjadi syariah.
Agenda terdekat terangnya, DPRD bakal melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengetahui tindaklanjutnya.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan rencana konversi Bank Nagari menjadi syariah belum maksimal dijalankan oleh manajemen bank nagari.
Hal ini kata Mahyteldi, karena masih ada beberapa oknum manajemen bank nagari yg berupaya agar hal ini tidak terlaksana.
Gubernur mengancam bagi manajemen yang tidak setuju terhadap konversi Bank Nagari menjadi bank syariah, sebaiknya segera mengundurkan diri.
Keinginan ini menurutnya sudah ada sejak periode kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno. Kemudian diperkuat lagi pada periode kepemimpinannya.
"Kita sudah putuskan bahwasanya bank umum nagari dikonversi menjadi bank umum syariah," katanya saat memberikan sambutan kegiatan Subuh Mubarokah bulanan ASN lingkup Pemprov Sumbar, di Masjid Raya Sumbar berdasarkan halaman resmi Pemprov, Minggu (6/3/2022).
Mahyeldi mengatakan rencana itu sudah diputuskan. Maka dia berharap jajaran direksi dan komisaris Bank Nagari tidak ada berfikiran lain dibalik itu, kalau ada, berarti tidak sama semangatnya.
Baca juga: Konversi Bank Nagari, Dirut: Kita Butuh Komitmen, Bukan Bersorak-Sorak
"Karena itu hari ini saya tegaskan jika seandainya ada jajaran Bank Nagari yang berfikir lain dari yang telah diputuskan, sebaiknya mundur saja," ujarnya.
—