Langgam.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang mencatat saat ini masih kekurangan 50 buah kontainer sampah untuk ditempatkan di beberapa titik di ibu kota Sumbar ini.
Kepala DLH Kota Padang Mairizon mengatakan, jumlah kekurangan ini didapat berdasarkan audit kinerja DLH Padang 2019 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Evaluasi 2019, kita masih kurang kontainer sampah 59 buah. Dengan adanya bantuan-bantuan, sekarang masih kurang 50 buah lagi," ujar Mairizon, Senin (3/1/2022).
Ia menambahkan, dalam dua tahun terakhir, terdapat dapat bantuan sembilan buah kontainer. Dengan begitu, saat ini masih dibutuhkan 50 buah kontainer sampah lagi di Kota Padang.
Mairizon mengungkapkan, berdasarkan hitungan BPK, ada beberapa titik di Kota Padang yang seharusnya jumlah kontainernya lebih banyak dari yang ada sekarang.
Misalnya terang Mairizon, kontainer di Jalan Situjuah. Menurut hitungan BPK, di situ minimal ada dua kontainer sampah, namun saat ini baru ada satu buah.
Kemudian sebutnya, di kawasan Dadok Tunggul Hitam seharusnya ada tiga buah kontainer, tetapi saat ini cuma dua buah saja.
Begitu juga di kawasan Arai Pinang dan beberapa wilayah lainnya di Kota Padang yang butuh penambahan kontainer.
"Mudah saja melihatnya, bila sudah penuh kontainer, tapi sampah banyak juga di bawahnya, ini berarti masih butuh kontainer. Kapasitas kontainer yang tak mampu, maka perlu ditambah," bebernya.
Mairizon mengatakan, pada 2022, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk menambah enam buah kontainer sampah.
Ia mengharapkan peran perusahaan-perusahaan di Kota Padang untuk mau memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) ke DLH Kota Padang.
Baca juga: Volume Sampah Kota Padang Meningkat saat Pergantian Tahun
Selain itu terang Mairizon, pihaknya juga mengharapkan anggota DPRD Padang yang selama ini dana pokok-pokok pikiran (pokir) banyak ke becak motor (betor), bisa dialihkan ke kontainer sampah.
Terkait rencana ini ungkapnya, sudah disampaikan ke anggota DPRD Padang. Satu kontainer sampah kata Mairizon, harganya mencapai Rp25-30 juta.
