Langgam.id - Sebanyak 12 titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau di Sumatra Barat (Sumbar). Lokasi kebakaran itu tersebar di kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar dan Limapuluh Kota.
Hal itu dibenarkan Kepala BPDB Sumbar, Erman Rahman. Menurutnya, proses pendinginan telah dilakukan di sejumlah titik api yang terpantau. Kebakaran terluas terdapat di Tanah Datar yang luas karhutlanya mencapai 5 hektare.
“Alhamdulillah, pemadaman dan pendinginan sudah dilakukan. Kendalanya, lokasi jauh dari pemukiman, sehingga akses jalan tidak ada. Alat kita juga terbatas," katanya, kemarin.
Hingga kini, sudah hampir 90 persen karhutla di Sumbar dapat diatasi. Khusus untuk daerah Pesisir Selatan, titik api sudah habis. Semua wilayah sudah dalam masa pendingin. Namun, masih terpantau sebagai titik api oleh BPBD.
Menurutnya. proses pemadaman dilakukan secara manual. Petugas juga dibantu oleh masyarakat setempat yang berada di lokasi kebakaran. Sedangkan penyebab kebakaran biasanya karena alih fungsi lahan dilakukan masyarakat sekitar.
“Berkat bantuan masyarakat banyak, akhirnya bisa kita padamkan," katanya.
Selain itu, kebakaran dipicu kelalaian masyarakat. Seperti membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi, Sumbar sedang dilanda musim kemarau.
“Kita mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan. Kalau membakar untuk alih fungsi lahan, jangan berlebihan, apalagi daerah kita ini gambut," katanya.
Meski titik api terpantau, ia memastikan sumber kabut asap yang kini juga melanda Sumbar, tidak daerah tersebut. Namun kiriman asap dari provinsi Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan. (Rahmadi/RC)