Empat Strategi Kemenkes Tangani Omicron

Berita terbaru seputar Covid-19: Covid-19 varian Omicron terus mencuat di Indonesia. Pemerintahan Joko Widodo menyiapkan pelbagai jurus menghadapi lonjakan kasus varian Omicron

Ilustrasi covid-19 jenis Omicron. Foto: Pixabay

Langgam.id Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) konsisten menangani kasus COVID-19 termasuk varian Omicron di Indonesia dengan empat strategi.

Strategi pertama yaitu protokol kesehatan (prokes) atau 3M. Menkes Budi mengatakan masyarakat diimbau untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri jika tidak mendesak, karena sumber penyakit ada di luar negeri.

“Semua orang yang kembali banyak terkena, jadi lindungilah diri kita dan jangan ke luar negeri. Selain itu selalu gunakanlah masker karena sangat melindungi kita dan disiplin gunakan aplikasi PeduliLindungi,” kata Menkes Budi saat konferensi pers virtual Senin (27/12/2021).

Terkait aplikasi PeduliLindungi, Menkes Budi menjelaskan saat ini sudah banyak masyarakat mengunjungi mall dan restoran dan tidak sedikit masyarakat lupa menggunakan PeduliLindungi dan harus diingatkan petugas.

Padahal, kata Menkes Budi PeduliLindungi membantu kita menyaring apabila ada masyarakat yang berpotensi menular tapi tidak disiplin menggunakan PeduliLindungi.

Strategi kedua, mengenai surveilans atau 3T (tes lacak). Pemerintah Indonesia akan memperketat proses karantina dan masuknya warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Menkes Budi mengatakan hal ini untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia.

“Memang ini menyulitkan tapi untuk hanya puluhan ribu masyarakat Indonesia yang relatif mampu jalan-jalan keluar negeri. Tapi kita harus melindungi 270 juta masyarakat Indonesia yang saat ini kondisinya sudah baik,” kata Menkes Budi.

Karena lanjut Menkes Budi 98 persen kasus Omicron dari WNI yang pulang dari luar negeri. Kemudian Kemenkes akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR untuk bisa melihat materinya Omicron

Tekhnologi baru ini sudah disebar ke semua pintu masuk luar negeri utama. Sehingga bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron dengan tes PCR selama 4-6 jam hasilnya keluar dibandingkan dengan tes Whole Genome Sequencing (WGS) yang hasilnya keluar 3-5 hari.

Kemudian Menkes Budi mengatakan pihaknya akan mendatangkan 15 alat WGS baru dan diharapkan pada 2022 WGS sudah datang. WGS ini akan disumbangkan ke pulau-pulau di Indonesia.

Seperti Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua agar tes WGS ini bisa jadi lebih cepat dan jaringannya kuat, tidak hanya di pulau Jawa. Strategi ketiga yaitu melakukan vaksinasi COVID-19.

Menkes Budi mengatakan pentingnya percepat vaksinasi terutama untuk kalangan untuk yang beresiko yaitu lanjut usia (lansia) dan orang orang yang imunitasnya rendah.

“Harus cepat divaksinasi agar mereka tidak cepat tertular Omicron. Strategi keempat perawatan, sudah terpasang sebanyak 16 ribu oksigen generator 31 oksigen konsentrator. Semua sudah terpasang dan mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan,” kata Menkes Budi.

Tag:

Baca Juga

Wako Hendri Septa Apresiasi Antusiasme Warga Ikuti Padang Bagoro
Wako Hendri Septa Apresiasi Antusiasme Warga Ikuti Padang Bagoro
Semifinal Piala Asia U-23, Pemprov Sumbar Gelar Nonton Bareng
Semifinal Piala Asia U-23, Pemprov Sumbar Gelar Nonton Bareng
Wisuda ke 91: UIN Imam Bonjol Lepas 1.123 Wisudawan
Wisuda ke 91: UIN Imam Bonjol Lepas 1.123 Wisudawan
Pemkab Sijunjung Dapat DSP Senilai Rp.250 Juta dari BNPB
Pemkab Sijunjung Dapat DSP Senilai Rp.250 Juta dari BNPB
Kunjungi Jakarta Smart City, Pemprov Sumbar Bertekad Tingkatkan Layanan dengan Teknologi
Kunjungi Jakarta Smart City, Pemprov Sumbar Bertekad Tingkatkan Layanan dengan Teknologi
TELUK BAYUR
CPO Dominasi Komoditas Ekspor dari Pelabuhan Teluk Bayur