Langgam.id - Sebanyak 362 ton ikan budidaya masyarakat di Danau Maninjau Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) mati mendadak akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut.
Kematian massal ikan jenis nila dan mas itu terjadi di Jorong Pasa Rabaa, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Agam sejak Sabtu (11/12/2021) s.d Minggu (12/12/2021).
Wali Nagari Koto Kaciak, Syawaldi membenarkan kematian mendadak ikan tersebut. Ia menyebut kematian mendadak ikan itu, diduga kuat akibatkan perubahan cuaca.
"Kematian ikan itu berturut-turut selama dua hari, dan kemarin sudah tidak ada lagi tambahan jumlah ikan yang mati,"katanya saat dihubungi langgam.id, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut, Syawaldi mengatakan selama tahun ini baru satu kali kejadian ikan mati secara massal di Danau Maninjau. Akibat kematian ikan ini, ia menyebut ratusan juta kerugian yang ditanggung oleh masyarakat.
"Saat ini sudah setengah bangkai ikan itu dikeluarkan oleh masyarakat di Danau Maninjau, kerugian ratusan juta. Pemilik budidaya keramba ini berjumlah 40 orang,"jelasnya.
Selain itu, akibat kematian ikan ini, aroma tidak sedap juga keluar selama dua hari di Jorong itu.
Dia berharap kedepanya masyarakat yang mengantungkan ekonomi pada budidaya ikan di Danau Maninjau untuk lebih memperhatikan bulan-bulan untuk menebar benih ikan. Hal ini menurutnya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
"Harapannya masyarakat lebih memperhatikan waktu-waktu penyebaran benih, jangan dulu menyebarkan benih pada waktu ekstrem seperti saat ini. Apalagi akhir tahun," katanya (Rahmadi/M Afdal Afrianto)