Langgam.id – Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali menerima penghargaan Aksara Nasional 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sabtu (7/9/2019) kemarin.
Penghargaan tersebut diperoleh, karena Mentawai konsisten dalam peningkatan keaksaraan. Sebelumnya, Mentawai juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama tahun 2015, di tingkat pratama. Namun, kali ini, penghargaan diterima untuk tingkat madya.
“Di Mentawai ada peningkatan keaksaraan. Sebelumnya, masyarakat kita tidak bisa membaca sama sekali, sekrang sudah bisa membaca, dan mereka tidak sekolah formal,” ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet melalui rilis yang diterima Langgam.id, Senin (9/9/2019).
Berdasarkan data, kata Yudas, sebelumnya Mentawai berada di posisi 17,22 persen, lalu meningkat menjadi 12,09 persen. “Akhirnya, sekarang Mentawai masuk nominasi penerima apresiasi dan lomba hari aksara Internasional tahun 2019,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Karonanta, Kecamatan Siberut Barat, Irianto menyebutkan, saat ini Mentawai memiliki siswa buta aksara sebanyak 302 orang, yang berasal dari program paket A, B dan C. “Ini untuk wilayah Kecamatan Siberut Barat,” ujarnya.
Lalu, di Dusun Suruan, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, ada 100 peserta didik akasara. “80 orang diantaranya sudah lulus paket C,” jelas Irianto.
Tenaga pendidik, kata Irianto, di Kecamatan Siberut Barat, ada sebanyak 20 orang guru. “Guru atau tutor untuk paket A, enam orang, paket B, tujuh orang dan paket C juga tujuh orang,” ungkapnya.
Sedangkan tenaga pendidik di Dusun Suruan, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat ada sepuluh orang. “Di sana dibagi menjadi sepuluh kelompok, masing-masing kelompok satu orang tutor,” katanya.
Sejak 2015, kata Iriantom pembiayaan untuk program pendidikan aksara di Mentawai didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemendikbud RI.
“Anggaran itu kita gunakan untuk beli peralatan dan perlengkapan untuk proses belajar mengajar serta honor tenaga pendidik,” ucapnya.
Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, tercatat pelajar yang putus sekolah dan mengulang masih cukup tinggi.
Pelajar yang putus sekolah, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 30 orang, SMP 41 orang dan SMA 39 prang, lalu SMK 14 orang.
Sedangkan data siswa yang mengulang, tingkat SD sebanyak 1.097 orang, SMP 98 orang, SMA 61 orang dan SMK tiga orang. (*/ZE)