Langgam.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (SB) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (25/11/2021). Mahasiswa menilai pemerintah gagal memberikan kesejahteraan pada guru honorer.
Koordinator Pusat Aliansi BEM SB Apriyan Candra, mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk menyuarakan ketidakpuasan mahasiswa pada kinerja pemerintah Provinsi Sumbar dalam memprioritaskan guru honorer di Sumbar. Selain itu, aksi dilakukan untuk memperingati momentum Hari Guru Nasional (HGN).
Pantauan Langgam.id di lapangan, mahasiswa mulai bergerak di depan kantor Gubenur pada pukul 14.44 WIB. Para mahasiswa yang melakukan aksi membawa sejumlah spanduk berisi kritik terhadap pemerintah Sumbar.
Di antara kritik yang disampaikan, yakni "Sumbar gagal prioritaskan guru, #PPPK cacat prosedur," dan "Honorer juga ingin jadi PNS". BEM SB membawa lima tuntutan yang harus dipenuhi Pemerintah Sumbar.
"Aksi kali ini, kami ingin memperjuangkan kesejaterahan guru di Sumbar, dan kami meminta guru honorer diangkat menjadi PNS," kata Apriyan Candra di sela aksi.
Aliansi BEM SB menilai Pemerintah Sumbar sangat gagal dalam memperjuangkan hak-hak guru honorer. Bahkan, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Sumbar mengalami cacat prosedur.
Cacat prosedur ini menurutnya terjadi pada kuota penerimaan PPPK. Kuota PPPK seharusnya 500 orang, tapi yang diterima 90 orang.
"Tentu ini cacat dengan prosedur. Karena ini membuat ketidaksejahteraan guru di Sumbar tentunya," kata Apriyan Candra.
Aliansi BEM SB berencana memfasilitasi guru honorer untuk bertemu dengan jajaran pemerintahan Provinsi Sumbar. Akan ada audensi dari kedua belah pihak agar guru honorer dapat menyampaikan aspirasinya.
"Kami berharap aksi ini akan memberikan dampak positif, sehingga kesejateraan guru terwujud pada masa yang akan datang," tutur Apriyan Candra. (*)