Langgam.id-Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus mampu menguasai teknologi digital untuk pemasaran. Diharapkan, hal itu menjadi kekuatan menembus pasar global.
Ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy pada acara Opening Ceremony MinangKabau Creative Econommy Festival di Kantor Perwakilan BI Sumbar, Selasa (16/11/2021).
Dia menjelaskan UMKM paling diminati dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar. Ada sekitar 89 persen perekonomian masyarakat bergerak di sektor UMKM.
Namun pada masa pandemi Covid-19, UMKM salah satu sektor yang sangat terdampak. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM pada masa pandemi adalah menurunnya pelanggan dan permintaan pasar.
Menyikapi kondisi pandemi ini, salah satu upaya pengembangan sektor UMKM di masa adalah peningkatan inovasi, kreasi, adaptasi dan keterampilan para pelaku UMKM.
"Bukan saja dengan berjualan maupun melakukan pembayaran secara online, tetapi juga menciptakan hal kreatif dan berdaya saing sehingga bisnis bisa terus berkesinambungan," ujarnya sebagaimana rilis Pemprov Sumbar.
Menurutnya, tantangan dari pandemi menyadarkan bahwa pelaku UMKM harus mampu terlibat dalam pasar digital. Melalui akselerasi pemanfaatan teknologi digital harus cepat membuka diri terhadap informasi. Hal ini dapat membantu pengembangan usaha pelaku UMKM itu sendiri.
Salah satu contohnya baru-baru ini ada beberapa fasilitasi kepada pelaku UMKM dalam menembus pasar global. Diantaranya kreasi nusantara, from local to global, yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura.
Kemudian “Buka global” yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan. Ada juga “ASEAN online sale day”, yang betujuan meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di Asia Tenggara
Pelaku UMKM harus dapat memanfaatkan peluang fasilitasi pemasaran melalui tekhnologi digital. Sehingga pemasaran produk tidak hanya berskala nasional, tapi juga berskala regional dan internasional dengan konsep dari lokal menjadi global.
Menembus Pasar Global
Audy berharap, untuk mendukung pelaku UMKM menembus pasar global, perlu peningkatan kolaborasi Pemerintah daerah dengan seluruh stakeholders terkait. Terutama memfasilitasi pelaku UMKM melalui kegiatan pembinaan peningkatan kemampuan penguasaan tekhnologi.
"Sehingga nantinya mereka bisa cepat beradaptasi dengan pasar global melalui digital sekaligus meningkatkan kreasi dan kwalitas produk-produk pelaku UMKM," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2020 jumlah UMKM di Sumbar sebanyak 593.100 unit yang terdiri dari usaha mikro sebanyak 531.350 unit (89.59 persen), usaha kecil sebanyak 53.431 unit (9.01 persen), usaha menengah sebanyak 7.900 unit (1.33 persen) dan usaha besar sebanyak 419 unit (0,07 persen).
Dia berharap pelaksanaan kegiatan Minangkabau Creative Economy Festival akan mendorong seluruh stakeholder. Kemudian memberikan nilai tambah serta dampak yang lebih besar dalam mendukung kemajuan UMKM dan industri kreatif pendukung pariwisata.