Langgam.id - Kementerian Agama (Kemenag) memberangkatkan 15 imam masjid asal Indonesia untuk bertugas di Uni Emirat Arab (UEA).
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk jalinan hubungan dua negara.
"Ini bukti keseriusan Kemenag untuk menjalankan amanah presiden terkait hubungan dua negara. Meski sempat terkendala pandemi covid-19, alhamdulillah 15 imam asal Indonesia bisa diberangkatkan," kata Kamaruddin dalam keterangannya, Senin (1/11/2021).
Dikatakannya, imam masjid asal Indonesia merupakan permintaan khusus Putra Mahkota UEA, Syeikh Zayed kepada Presiden Joko Widodo.
"Umat Islam Indonesia memiliki karakter moderat. Baik dalam pemahaman maupun sikap keberagamaan. Hal ini menjadi daya tarik selain kemampuan dalam menghafal, bagusnya suara, tepatnya tajwid, dan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris," ujarnya.
Sementara ituz Koordinator Keberangkatan Imam ke UEA, Udin Saefuddin mengatakan jumlah imam yang diberangkatkan merupakan hasil seleksi di awal tahun 2021.
Baca juga: Cerita Ihsanul Fakhri, Siswa Asal Bukittinggi Raih Emas KSM Nasional 2021
"Imam yang diberangkatkan malam ini merupakan hasil seleksi bulan Maret 2021 oleh Otoritas UEA. 28 imam lulus, mengundurkan diri 1 orang, meninggal dunia 1 orang, 3 orang tidak lulus medical check up (MCU)," ujar Udin.
Dari 23 imam tersisa, hanya 15 orang yang bisa diberangkatkan. Sebanyak 8 imam terkendala persoalan administrasi.
"Target Kemenag yang 8 imam akan menyusul di pertengahan November," ujarnya.
Udin menambahkan, sebanyak 15 imam ini akan langsung dijemput oleh Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi. Selain itu mereka juga akan disambut oleh sejumlah warga Indonesia di Abu Dhabi.
"Kami menerima info, WNI di Abu Dhabi menyambut dengan antusias. Setelah istirahat di Kedubes Indonesia di Abu Dhabi, mereka akan langsung ditugaskan di Rosul Khoimah, Fujairah, dan Dafrah," pungkas Udin.
Adapun 15 Imam asal Indonesia yang diberangkatkan ke UEA adalah:
1. Caniba Rustian Sholeh (Banten)
2. Ahmad Syawqibik Nasrullah Syahroni (Jawa Barat)
3. Sunarto Sukirno Sholeh (Jawa Timur)
4. Muhammad Azwar Azis (Papua Barat)
5. Madgani Sobi Dalab (Kalimantan Utara)
6. Aulia Rachman Albaab (Banten)
7. Arif Muhammad Tono (Daerah Istimewa Yogyakarta)
8. Al-Rizhal Tisma Wahid Maulana (Jawa Timur)
9. Ujang Saepul Akbar (Jawa Barat)
10. Wildan Syukrillah Afif (Banten)
11. Taufik Hidayat Muhamad Yusup (Daerah Istimewa Yogyakarta)
12. Salman Farisi Khamid Hidayat (Kalimantan Selatan)
13. Ahmad Dzaky Mufakkir (Banten)
14. Nisfu Rinaldi Bin Rizal Haris (Riau)
15. Agusri Bin Syamsuddin Ahmad (Aceh)