Langgam.id - Kasus dugaan perampokan dan pembunuhan di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) masih belum menemukan titik terang. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku.
Dalam penyelidikan, pihak kepolisian meminta keterangan sejumlah saksi. Beberapa saksi itu di antaranya korban yang ikut disekap yakni asisten rumah tangga dan satpam.
Sembari menunggu hasil penyelidikan, langgam.id mencoba menggali keterangan di sekitar lingkungan kediaman korban. Salah satunya adalah keterangan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat bernama Rusli.
Laporan yang diterima Rusli pertama kali dari satpam rumah. Namun sebelum itu, kejadian ini telah lebih dulu dilaporkan ke pengurus masjid di sekitar oleh si satpam.
"Saya dilaporkan sekitar jam 05.30 WIB oleh satpam. Dia melapor setelah lebih dulu melapor ke pengurus masjid. Jadi pengurus masjid ke lokasi dulu, baru saya," kata Rusli kepada langgam.id, Senin (25/10/2021).
Peristiwa dugaan perampokan ini sesuai keterangan satpam diketahui terjadi pada Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 21.00 WIB. Dilaporkan terdapat tiga orang pelaku yang masuk ke rumah lalu beraksi.
Rusli mengatakan, dari cerita satpam, lima orang yang ada di dalam rumah disekap. Satpam yang juga disekap berhasil melepaskan diri setelah para pelaku kabur hingga melaporkan kejadian tersebut.
"Disekap sedang salat katanya. Langsung diikat. Satpam berusaha lepas sendiri pengakuannya," ujarnya.
Meskipun dari pengakuan satpam para pelaku masuk ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB, namun tidak ada satu pun para tetangga yang tahu akan adanya aksi dugaan perampokan dan berujung pembunuhan itu. Padahal jalanan di sekitar lokasi masih ramai.
Namun diakui Rusli, kediaman korban memang kedap suara. Dari pengakuan satpam, penghuni rumah telah berupaya berteriak.
"Jadi tetangga belakang rumah korban bilang sampai jam 10 malam masih berada di depan rumahnya. Tetangga aja terkejut (adanya kasus ini paginya). Sebelumnya tidak ada terdengar apa-apa," jelasnya.
Korban meninggal dunia bernama Nelti. Sedangkan suaminya dan Kusdiantara mengalami patah tulang. Sedangkan satpam, asisten rumah tangga serta orang tua korban selamat.
Rusli mengungkapkan, keluarga ini diketahui baru dua tahun bermukim di wilayahnya. Mereka juga dikenal cukup berhubungan baik dengan lingkungan sekitar.
Bahkan, kata dia, orang tua korban sering membantu para pengurus masjid. Sedangkan korban merupakan agen LPG untuk luar daerah Kota Padang.
"Anaknya ada, tapi saya tidak pernah (kelihatan) atau belum ketemu. Dan satu lagi, saya baru tahu bahwa pagar utama rumah keluarga ini memiliki remote kontrol," tuturnya.